Dan Rasulullah bersabda:"Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim)
Dalam konsep neurosains dan kuantum, ada pandangan bahwa manusia menyimpan pengetahuan tidak hanya di otak, tapi juga melalui "memori seluler" --- termasuk di jantung. Ini menegaskan bahwa pengetahuan tidak hanya rasional, tapi juga spiritual dan emosional.
"Sejak suara iqra' menggema di gua Hira, sejarah manusia berubah: dari makhluk berjalan menjadi makhluk mencari. Ilmu bukan hanya pencapaian, tapi pengingat bahwa setiap manusia lahir dengan tugas menyusun makna dari semesta. Ia bertanya, mengamati, mencatat, dan kadang tersesat---karena itulah tanda bahwa ia masih belajar."
6. Iradat -- Allah Maha Berkehendak
Al-Irdah () --- Kehendak: Daya Pilih dan Kebebasan untuk Memilih Jalan "Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: 'Jadilah', maka jadilah ia." (QS. Yasin: 82)
Kita sering merasa bebas memilih. Tapi di balik semua kehendak manusia, ada satu Kehendak Agung yang mengatur segalanya. Iradat Allah menunjukkan bahwa segala sesuatu, termasuk hidup dan mati, rezeki, jodoh, bahkan rasa sedih ; Â terjadi karena kehendak-Nya, bukan semata-mata kemauan kita. Namun manusia juga diberi iradah terbatas: kehendak untuk memilih antara taat dan maksiat. Di situlah letak ujian kehidupan.
Allah adalah Msy'a, yang Maha Menentukan. Segala sesuatu di alam semesta ini tidak terjadi kecuali dengan kehendak-Nya. "Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: 'Jadilah!' maka jadilah ia." (QS. Y-Sn: 82)
Kehendak Allah mutlak, tidak dibatasi oleh ruang, waktu, atau sebab. Namun menariknya, dalam ciptaan manusia, Allah meniupkan sebagian sifat kehendak ini dalam bentuk kebebasan memilih.
Irdah dalam Diri Manusia: Fitrah Kehendak dan Pilihan
Sejak lahir, manusia memiliki kecenderungan (gharizah) untuk bertindak. Dalam perkembangan neurologis dan psikologis, munculnya keinginan dan kemampuan mengambil keputusan adalah tanda tumbuhnya kesadaran diri dan kehendak bebas.
Bayi menangis bukan hanya karena refleks, tapi karena ada keinginan yang tak terpenuhi. Anak-anak usia 2--3 tahun mulai mengatakan "tidak" sebagai ekspresi awal kehendak pribadi. Dewasa, manusia masuk ke fase kompleks: mengambil keputusan moral, eksistensial, dan spiritual.