Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentafakuri Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tujuh Sifat Allah Dalam Diri Manusia : Jejak Tauhid Dalam Proses Kehidupan

21 Juli 2025   13:50 Diperbarui: 21 Juli 2025   13:57 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Tubuh Kembang Manusia |Dok.Alamy.com/eiltspages.com

Tahapan Biologis dan Ruhaniyah 

Nuthfah (Sperma/Ovum -- hari ke-0 hingga 40). Merujuk pada cairan mani atau embrio awal. Di sinilah kehendak Allah bekerja sejak awal. "Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina (mani)?" QS. Al-Mursalat: 20

Alaqah (Segumpal Darah -- usia sekitar 40 hari). Embrio menempel di dinding rahim, tampak seperti lintah. Allah yang mengatur perlekatannya.

Mudghah (Segumpal Daging -- usia sekitar 40-80 hari). Seluruh sistem mulai terbentuk. Tapi belum bernyawa dalam pengertian ruhani.

Tiupan Ruh (usia 120 hari / 4 bulan). Berdasarkan hadits shahih: "Sesungguhnya salah seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nutfah, kemudian menjadi alaqah selama itu juga, lalu menjadi mudghah selama itu juga. Setelah itu diutuslah malaikat dan ditiupkan ruh ke dalamnya..." (HR. Bukhari dan Muslim)

Di sinilah titik awal 'Hayat' dalam arti spiritual (nyawa) dimulai. Manusia mulai dianggap hidup secara ruhani dan menjadi makhluk individu.

Kehidupan adalah Amanah yang Ditetapkan Allah

Ketika ruh ditiupkan, manusia belum memiliki kesadaran. Tapi dalam pandangan tauhid, kehidupan sejak dalam kandungan sudah menjadi amanah, dan setiap jiwa yang hidup punya takdir, tugas, dan ujian.

"Tidaklah seorang jiwa pun mengetahui apa yang akan dikerjakannya besok, dan tidak (pula) seorang jiwa pun mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." QS. Luqman: 34

Perjanjian Ruhani: Janji Tauhid kepada Allah

Sebelum manusia lahir ke dunia, ruh manusia telah mengikat janji primordial (mtsq) dengan Allah. Hal ini terekam dalam Al-Qur'an: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): 'Bukankah Aku ini Tuhanmu?' Mereka menjawab: 'Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.' (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: 'Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini.'" (QS. Al-A'raf: 172)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun