Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Al Quran Sahabatku

17 Januari 2022   05:00 Diperbarui: 17 Januari 2022   05:52 1599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Embrio Manusia Dalam Rahim Sang Bunda | IslamPos

 Allah 'Azza wa Jalla juga telah mengikat perjanjian dengan para utusannya Para Nabi dan Rasul untuk mengingatkan kembali semua perjanjian yang telah dibuat seluruh manusia yang telah dilahirkan di muka bumi dengan Sang Khaliq, Sang Pencipta dalam Q.S. Al-Ahzab (33) : 7-8; "Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi, dari kamu (sendiri) dan dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh,"---"Agar Dia menanyakan pada orang-orang yang benar tentang kebenaran mereka. Dia menyediakan azab yang pedih bagi orang-orang kafir." 

Konteks perjanjian Allah dengan para Nabi bukan soal men-Tuhan-kan Nya, melainkan perihal saling meneguhkan antara satu nabi dengan yang lain; soal penyampaian risalah, dan tugas-tugas kenabian lainnya. Karena inti risalah Para Nabi adalah tentang Ketauhidan. Keesaan Allah dengan segala sifat Nya. Tak ada sekutu bagi Nya. Hanya syariatnya saja yang berbeda. Yang disesuaikan dengan masanya, umatnya dan cakupan syiar yang harus dilakukannya. Yang kesemuanya disempurnakan dalam kenabian Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.

Dalam alam keduaku. Alam Rahim. Rahim ibu kandungku. Aku pun sudah mengenalnya. Dalam bacaan Al Quran yang selalu diperdengarkan dan dibacakannya padaku. Dalam setiap doa yang dipanjatkan khusus untuk ku. Dalam setiap belaian lembut di atas perut ibundaku sambil berbicara dan berdoa padaku, seakan aku sudah hadir di sisinya.

Ku alami sebuah proses panjang dalam 3 alam gelap. Seperti yang dijelaskan dalam Q.S.(39)-Az-Zumar : 6; "...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?"


Tubuh lemahku terbentuk secara perlahan yang dijelaskan secara indah dalam Al-Quran. Dalam surat Al Insan, ayat 2 (Q.S. 74), Allah berfirman; "Sesungguhnya Kami  telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat".  

Setelah sperma bertemu telur, maka terjadi proses kehamilan. Dimana pada fase ini kemudian terbentuk "embrio atau embryogenesis" yang juga disebut "Zigot" dan merupakan fase paling awal. Yang dalam bahasa Al- Quran fase ini disebut dengan "Sulalah"

Sperma yang bertemu telur hanyalah satu dari sekian juta sperma yang berada dalam air mani. Karena dalam kondisi normal, satu kali ejakulasi, sperma yang keluar sebanyak 15 juta. Dengan izin Allah, hanya sperma yang berkualitas, yang bergerak cepat, yang perkasa, yang terbaik dari sperma yang ada yang akan membuahi telur. Inilah yang disebut sebagai "Saripati" air mani. Yang termaktub dalam Q.S.(32)-Sajadah : 8 "Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (Air mani)" 

 Dalam buku "Basic Human Embriology" karya Peter L. Williams, yang juga dikutip dalam buku "Hadits-Hadits Sains",Fakta dan Bukti ilmiah dalam sabda Nabi Muhammad Saw dari Abdul Syukur, tiga fase kegelapan dalam Rahim dijelaskan sebagai berikut :

Fase Pre-Embrionik

Terbentuknya "Zigot" dalam proses fertilisasi dari Pertemuan sperma dan ovum yang telah matang. Terjadi proses  pembelahan sel Zigot dan membesar hingga menjadi seperti gumpalan yang menempel di Rahim.

Proses ini dijelaskan dalam Q.S.(23)-Al-Mu'minun : 14; "Kemudian air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, (segumpal darah), lalu yang melekat itu (segumpal darah) Kami jadikan segumpal daging...."  Yang dalam bahasa Al Quran disebut dengan "Alaqoh" yang melekat (segumpal darah)  yang juga diartikan sebagai "lintah" karena bentuk calon janin mirip dengannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun