Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Al Quran Sahabatku

17 Januari 2022   05:00 Diperbarui: 17 Januari 2022   05:52 1599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Embrio Manusia Dalam Rahim Sang Bunda | IslamPos

 

"Al-Quran adalah firman Nya. Yang segala kemuliaan Dzatnya sudah ku kenal sejak ruh, Nur-ku diciptakan Nya. Dalam alam ruh, Nur-ku berikrar menyatakan sebagai Hamba dan Allah sebagai Sang Khaliq, Sang Pencipta. Menyatakan tiada Tuhan selain Dzat Nya. Lalu aku berada di fase 3 kegelapan dalam Rahim Ibunda tercinta; mendengar isi Al-Quran yang dibacakan dan diperdengarkan serta doa yang dipanjatkannya. 

 Lahir ke dunia, tumbuh dan selalu belajar mengenalnya lebih dalam, agar hari-hariku selalu bersamanya. Ia menjadi Imam (Pemimpin), Cahaya, Petunjuk dan Rahmat dalam kehidupanku. Risalahnya dibawa manusia termulia, Muhammad  Shalallahu Alaihi Wassalam. Dengan izin dan RidhoNya akan menemani dan melindungiku dari azab di alam kubur. Menjadi pemberat amal ibadahku saat di alam akhirat, dimana pengadilan sejati ada di sana. Yang dengan Ridho Nya membawaku ke Surga Firdaus. Itulah Al-Quran, Sahabatku dalam semua tahapan kehidupanku. In syaa Allah"  

Kukenali kembali Dzat Nya di dunia ini melalui kedua telingaku. Saat tubuh lemah tak berdaya ini keluar dari alamku yang kedua. Suara yang lembut  mengalunkan pujian indah dan mengagungkan Asma-Nya yang Mulia. Suara Azan dan Iqomah dari ayahanda tercinta. Mengingatkan akan sebuah perjanjian suci yang  mengakui Dzat Nya sebagai Khaliq dan Nur-ruh ku sebagai Hambanya.

Perjanjian Mulia yang dibuat di alam Ruh. Alam pertama yang dialami manusia dalam proses perjalanan kehidupannya. Dimana Sang Ruh-Nur berdialog dengan Sang Khaliq, Pencipta; akan sesuatu hal yang menjadi Fitrah manusia. Yang mengakui dirinya sebagai hamba  dan Allah sebagai Pencipta nya, Tuhan satu-satunya. Tak ada sekutu baginya.

Perjanjian yang selalu diingatkan para pembawa risalah Nya. Pembawa pesan Tauhid tentang Dzat Nya yang Mulia. "Dan sesungguhnya Dia (Allah) telah mengambil perjanjianmu, jika kamu adalah orang yang beriman" Q.S. Al-Hadid (57) : 8.

Perjanjian yang sudah dimulai saat nenek moyangku, nenek moyang manusia, Adam 'alaihissalam diciptakan; seperti yang diriwayatkan Abu Hurairah. Sewaktu menciptakan Nabi Adam 'alaihissalam, Allah mengusap punggungnya. Maka berjatuhanlah dari punggungnya setiap jiwa keturunan yang akan diciptakan Allah dari Adam hingga hari Kiamat. Kemudian, di antara kedua mata setiap manusia dari keturunannya Allah menjadikan cahaya yang bersinar. Selanjutnya, mereka disodorkan kepadanya. Adam pun bertanya, "Wahai Tuhan, siapakah mereka?" Allah menjawab, "Mereka adalah keturunanmu," (HR. Al-Tirmidzi).

Pada saat seluruh calon keturunan Adam 'alaihissalam dikeluarkan dari punggungnya Allah mengambil janji dan sumpah setia mereka; "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu  Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap ruh mereka..." Q.S. Al-A'raf (7): 172. 

Sehingga tidak akan terjadi Kiamat sebelum semua keturunan yang telah diambil sumpah, kesaksian, dan janjinya itu terlahir ke dunia. (Lihat: Abu Muhammad Sahl, Tafsir al-Tasturi, (Beirut: Darul Kutub al-'Ilmiyyah) 1423, jilid 13, 222. 

Perjanjian mulia yang isi dan tujuannya tercermin dalam firman Allah, "... (Seraya berfirman) Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Benar (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini." Q.S. Al-A'raf (7) : 172. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun