Mohon tunggu...
Goday311002
Goday311002 Mohon Tunggu... Penulis - Siswa

"Mengalah bukan berarti kalah, diam bukan berarti takut. Belajarlah mengalah sampai tak seorang pun bisa mengalahkanmu. Belajarlah merendah sampai tak seorangpun bisa merendahkanmu."

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Bocah Pejuang Kanker

21 Februari 2020   05:52 Diperbarui: 21 Februari 2020   05:53 1729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

         Kisah ini, kisah nyata yang coba saya angkat dari kehidupan sendiri menjadi sebuah kisah inspirasi. Dengan seorang bocah pejuang kanker yang tak kenal lelah berjuang demi kesembuhannya sampai dia tak sanggup bertahan hidup karena penyakit yang kian lama semakin dalam menggerogoti tubuh mungilnya.

         Saya tinggal dengan keluarga sederhana di Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon - Jawa Barat. Saya anak pertama dan mempunyai adik laki-laki 1. Disini saya mau menceritakan perjuangan adik saya melawan penyakit kanker.

         Oh iya, perkenalkan nama saya Dani. Saya Kakak dari Candra. Seorang bocah berumur 3 tahun. Memang umur yang masih terbilang sangat kecil terlihat mungil, gemas, dan mungkin lagi banyak tingkah. "Tapi, kenapa di umur yang masih kecil sudah di hadapkan dengan penyakit yang begitu ganas? Kenapa penyakit itu harus menyerang adik saya? Kenapa penyakit dengan biaya mahal malah mengenai orang miskin seperti kami? Kenapa tidak kepada mereka yang punya banyak uang? Kenapa!!?" Tanyaku pada diri sendiri.

***

         Dewi malam telah berganti dengan sang surya dengan cuaca sedikit mendung. Tapi mendung belum tentu hujan. Waktu menunjukkan pukul 08:00 Candra mandi kemudian bersiap main dengan teman-temannya, biasalah anak kecil main kejar-kejaran atau yang lainnya yang bisa membuat mereka tertawa lepas.

"Candra udah mandi? Main yuk." Salsa mengajak Candra untuk bermain.

         Oh iya, kenalin Salsa teman Candra. Umur mereka berdua sama 3 tahun bahkan tanggal lahirnya pun sama cuman yang membedakan, Salsa lahir di pagi hari & Candra Sore hari.

"Hayu atuh, main apaan?" Tanya Candra.

"Main loncat-loncatan saja, di sana kan ada tempat duduk lumayan buat main loncat-loncatan."

"Tapi kurang seru kalo berdua, ajak yang lain juga." Lanjut Salsa menjawab.

"Ya udah hayu atuh ajak yang lain."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun