Hari ini beredar postingan di media sosial dari Indonesia Young Pharmacist Group tentang pengumuman para nominasi IYPG Award. Sedikit dijelaskan agar menjadi mengerti bagi anda yang belum tahu apa itu IYPG Award.
Mengutip dari akun facebook yang bernama ID Young Pharmacist yang diposting pada tanggal 30 Juli 2018 didapat informasi bahwa IYPG Award merupakan wadah apresiasi dari IYPG kepada apoteker muda yang berprestasi dalam kebermanfaatannya bagi masyarakat.
Di sini juga dicantumkan berbagai persyaratan untuk dapat berperan lalu terpilih sebagai nominasi yang diantaranya memiliki STRA aktif, berusia dibawah 35 tahun dan memiliki kegiatan/karya yang bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan/karya yang dimaksud oleh panitia adalah berupa pendidikan/seni/budaya/lingkungan/kewirausahaan/kesehatan dan teknologi.
Kegiatan ini bisa diikuti oleh diri sendiri si apoteker muda atau bisa juga mendaftarkan apoteker muda lainnya sebagai pihak yang dianggap berprestasi.
Pengumuman siapa yang berhak mendapatkan  Award rencananya akan dilakukan pada IYPG Summit di Bandung pada tanggal 17 -- 19 Agustus 2018 mendatang. IYPG sendiri merupakan organisasi binaan dari Ikatan apoteker Indonesia yang mewadahi generasi muda apoteker yang berusia dibawah 35 tahun.
Sempat mengalami perpanjangan masa pendaftaran akhirnya panitia IYPG Award hari ini mengumumkan 5 nominasi yang akan mendapatkan Award di Bandung nanti.
Bila melihat dan membaca tulisan pada kolom persyaratan maka di sana dituliskan peserta calon penerima Award "berusia di bawah 35 tahun", sedangkan pengumuman dari panitia terhadap para nominasi menyebutkan dan bahkan mencatumkan secara gamblang tanggal lahir peserta.
Usia nominasi nomor 1 adalah sudah melebihi 35 tahun. Artinya nomor 1 ini mestinya tidak lolos dari seleksi administrasi sejak awal karena pada saat pendaftaran yang dibuka pada tanggal 23 Juli 2018 usia nominator nomor 1 ini sudah melewati usia yang dipersyaratkan oleh panitia, yakni 35 tahun.
Setelah postingan terakhir akun facebook Halo Apoteker Indonesia tidak pernah lagi mengirim atau memuat apapun dihalaman dindingnya, dengan demikian dapat diartikan bahwa akun facebook Halo Apoteker Indonesia sudah mati selama 2 tahun belakangan ini, bahkan sudah tidak bernyawa sebelum pendaftaran IYPG Award dibuka.
Logikanya bagaimana mungkin akun yang sudah 2 tahun "tewas" bisa menjadi terdaftar sebagai peserta dan masuk nominasi di 5 besar. Selain itu panita pada kegiatan ini mensyaratkan kepemilikan STRA yang aktif. STRA hanya dapat dimiliki oleh apoteker sedangkan Halo Apoteker Indonesia dan Swamedika Nusantara bukanlah apoteker sehingga tentu saja ia tidak memiliki STRA.
Admin yang mengelola akun Halo Apoteker Indonesia dan Swamedika Nusantara bisa saja seorang apoteker atau terdiri dari beberapa apoteker atau bahkan bukan seorang apoteker, tetapi yang disebutkan oleh panitia sebagai nominasi nomor 2 dan 5 adalah Swamedika Nusantara dan Halo Apoteker Indonesia, bukan nama adminnya.
Ini pun mestinya sejak awal sudah tidak lolos dari seleksi administrasi karena selain sudah tidak bernyawa selama 2 tahun juga tentu saja Halo Apoteker Indonesia tidak memiliki STRA begitu juga Swamedika Nusantara.
Semoga pelaksanaan tahun depan bisa menjadi transparan dan lebih baik lagi. Jayalah Apoteker Indonesia dengan menjunjung tinggi sportifitas.