Mohon tunggu...
Kadiman Kusmayanto
Kadiman Kusmayanto Mohon Tunggu... -

I listen, I learn and I change. Mendengar itu buat saya adalah langkah awal dalam proses belajar yang saya tindaklanjuti dengan upaya melakukan perubahan untuk menggapai cita. Bukan hanya indra pendengaran yang diperlukan untuk menjadi pendengar. Diperlukan indra penglihatan, gerak tubuh bersahabat dan raut muka serta senyum hangat. Gaul !

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

SBY dan Kompasiana: Serupa Tapi Tak Sama

30 Juli 2010   05:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:27 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

SBY : Surat Menyurat Singkat 9949 Saat acara peluncuran program strategis bertema Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang diadakan di kawasan waduk Jatiluhur, Jawa Barat pada hari Sabtu tanggal 11 Juni 2005, terjadi dialog yang sangat terbuka antara Presiden SBY dengan masyarakat yang diwakili para petani, nelayan dan penggarap hutan. Ini sebuah dialog yang betul-betul dinantikan rakyat mengingat baru kali ini lagi seorang Presiden begitu terkesan merakyat. Banyak tangan diacungkan namun tentu tidak semua mendapat giliran tanya-jawab. Salah satu pertanyan berupa keluhan susahnya melakukan akses baik upaya mendapat informasi maupun menyampaikan keluhan pada para pejabat yang terkait.  Menanggapi pertanyaan ini SBY menekankan agar para rakyat, khususnya para petani, nelayan dan penggarap hutan jangan punya rasa rendah diri dan harus berani dan mau turut serta dalam upaya memajukan Indonesia. Jangan segan memberi masukan dan menyampaikan kritik. Kebijakan yang tidak tepat akan disempurnakan dan harus dibuat agar menguntungkan semua pihak. SBY janji untuk terus mengubah kebijakan yang tidak benar dan melakukan penindakan pada yang yang salah. Lebih lanjut SBY membuka peluang luas untuk rakyat mengajukan pengaduan melalui surat menyurat singkat (SMS) ke nomor hape beliau yaitu 0811109949. Tentu pemberian nomor hape ini mendapat sambutan antusias dari masayarakat. Dan, akibatnya, Telkomsel sebagai operator pengelola nomor hape tersebut kewalahan bahkan perangkat komputer (server) sempat mengalami mati-suri akibat tak mampu melayani bombardir sms yang masuk ke nomor diatas. Namun insiden diatas memberi hikmah, para insinyur bekerja keras 24-jam untuk mencari solusi. Senin pagi munculah sebuah nomor khusus yaitu 9949 (NB. Presiden SBY lahir tanggal 9 September 1949) yang dapat menerima pesan untuk Presiden SBY melalui sms via semua operator pengelola komunikasi hape di tanah air tercinta ini. Kompasiana : Kesiapan Lomba Tulis Salah satu misi dari Kompasiana adalah membangun kemauan dan kemampuan menulis bagi komunitas dan lebih jauh lagi menjadikan kemauan dan kemampuan menulis ini mengkristal menjadi budaya positif rakyat Indonesia. Sebuah misi luhur ! Salah satu kegiatan yang merupakan bagian dari misi tersebut adalah lomba tulis -- Blog Competition yang penilaiannya dilakukan oleh juri dan berbasis vote yang dilakukan komunitas. Undangan lomba ini mendapat respon dahsyat dari komunitas dan sepertinya diluar ekspektasi panitia khususnya pengelola infrstruktur teknologi informasi Kompasiana. Banyak sms, emails dan pesan di Kompasiana untuk membaca tulisan yang dikirim untuk ikut lomba tulis dan tentunya dengan pesan -- Jangan lupa vote ya? Menyenangkan ! Namun ada juga email yang berisi keluhan seperti dibawah ini: Teman2 TF hari ini tgl 29 jam 14 s/d 15:40 diadakan lomba tulis di Kompasiana, agaknya Admin tidak siap dengan banyaknya akses ke server, koneksi jadi sangat lambat, untuk baca aja susah apa lagi login dan posting .... banyak keluhan yang dilontarkan ... rekan3 FT yang punya solusi ini bisa ke Kompasiana ajukan solusinya saya sendiri sempat login, dan posting berkali2 .... selalu error karena tidak ada respon dari server... sampai akhir waktu juga tidak tahu apakah bisa masuk apa tidak ... langsung saya tulis usulan : lomba diulangi saja karena server tidak tahan .... tapi 5 menit kemudian kok tulisan saya masuk tidak tahu setelah percobaan yang keberapa ... kalau berkenan silahkan baca dan kasih vote (ya ini anggap saja wakil dari FT yang ikut lomba, nggak tahu pak KK ikutan apa tidak nich )... Selain kedua kejadian diatas, banyak peristiwa lain yang hendaknya menjadi perhatian kita, yaitu 1. Terbakarnya sentral-sentral tilpun di USA saat gencarnya pemberitaan terbunuhnya Presiden JF Kennedy. Saat itu sentral tilpun mendapat pasokan daya dari baterai. Gempuran permintaan sambungan yang serempak menyebabkan semua baterai beroperasi, menjadi panas bahkan terbakar. 2. Kerepotan tim pengelola infrastruktur Bank Indonesia dalam mengelola pelaporan tutup bank (clearing) setiap hari. Pada slot waktu yang sangat sempit kala semua bank mencoba akses dan melaporkan kondisi terkini binsis perbankannya. Slot sempit ini bermanfaat bagi bisnis perbankan mengingat bagi mereka setiap detik itu berarti uang (bisa dapat untung atau bisa buntung). Pelajaran yang dapat dipetik dari uraian diatas adalah betapa pentingnya capacity management, khususnya dalam perencanaan dan pengelolaan  infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi. Jangan lupa bahwa dalam hidup ini selalu ada tawar-menawar (trade-off), memaksimumkan kapasitas akan efektif namun tidak efisien. Sebaliknya, jika memegang mendahulukan efisiensi (alias murah) semata yaitu dengan memasang kapasitas kecil namun berisiko kehilangan kepercayaan pelanggan (customers) dan pemangku kepentingan (stake-holders). Sebagai insan pembelajar mari kita senantiasa berpegang pada pepatah arif yang mengatakan -- Rencanakan dengan matang dan musti siap dengan hal-hal tak terduga -- Expect the unexpected !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun