Mohon tunggu...
Abdul Malik
Abdul Malik Mohon Tunggu... Penulis seni - penulis seni budaya

penulis seni. tinggal di malang, ig:adakurakurabirudikebonagung. buku yang sudah terbit: dari ang hien hoo, ratna indraswari ibrahim hingga hikajat kebonagung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mbah Kadam, Maestro Ludruk yang Bersahaja

1 Februari 2018   07:35 Diperbarui: 2 Februari 2018   02:05 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mbah Kadam, Maestro Ludruk yang Bersahaja (Dok. Lembaga Kesenian Indrokilo)

"Mbah Kadam sebagai Mbah Carik, dukun bayi yang membantu proses kelahiran Iwan Setyawan. Satu scene dengan Dewi Irawan, Alex Komang dan Ade Irawan. Mbah Carik itu yang meramal Iwan akan menjadi 'sesuatu' di masa depan.

Yang menemukan Mbah Kadam, koordinator lokal namanya Bramasoma putra dan Nico. Mereka yang menyodorkan nama Mbah Kadam untuk berperan sebagai Mbah Carik, dukun bayi. Awalnya Mbak Dewi Irawan sebagai casting director-nya agak keberatan, karena mbah carik itu tokoh perempuan sementara Mbah Kadam kan pria tapi akhirnya Mbak Dewi berhasil diyakinkan kalau Mbah Kadam itu biasa main sebagai perempuan di pentas ludruk. Dan beliau memang berperan dengan baik sebagai Mbah Carik. Ini juga bentuk penghormatan kepada seniman ludruk senior Kota Malang. Selain Mbah Kadam juga ada Cak Wito yang biasa main ludruk dengan Kartolo cs, juga ikut main di film ini".

Herman Aga menuturkan bahwa selama proses syuting film 9 Summers 10 Autumns, Mbah Kadam bisa mencairkan suasana dan cukup religius. Tidak pernah lupa sholat lima waktu. "Beliau cerita ke teman-teman crew, kalau tidak pentas ludruk ya beliau bertani. Ini cukup mengesankan. Antara laku seni dan kenyataan keseharian seiring sejalan. Mengingatkanku pada maestro tari (pemain film juga dari Jepang, Min Tanaka) yang juga seorang petani jika tidak sedang berpentas.Kesenian harusnya tak berjarak dengan kehidupan seperti sajak Sebatang Lisong-Rendra,apa artinya kesenian bila terpisah dari derita lingkungan, apa artinya berpikir bila terpisah dari masalah kehidupan".

Selamat jalan Mbah Kadam.Maafkan saya terlambat menuliskan perjalanan hidup panjenengan.*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun