Mohon tunggu...
kupasotomotif
kupasotomotif Mohon Tunggu... Teknisi - pengamat otomotif

Seorang peneliti / konsultan free energi, kesehatan alternatif dan pengamat otomotif

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berdamai dengan Corona Sudah Terjadi Walau Masih Terbatas

19 Mei 2020   03:05 Diperbarui: 19 Mei 2020   03:14 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintah mengeluarkan wacana untuk melakukan berdamai dengan Corona. Salah satu hal yang dicontohkan adalah dibolehkannya rumah makan untuk buka kembali, pengunjung boleh makan di tempat, namun dengan syarat memenuhi protokol pencegahan yang selama ini sudah diterapkan.

Wacana ini mengundang protes karena dianggap pemerintah sudah menyerah, sudah tidak lagi melakukan usaha pencegahan penularan virus Corona. Dianggap dengan menerapkan berdamai dengan Corona akan meningkatkan resiko penularan virus Corona.

Mungkin banyak yang tidak sadar bahwa sebenarnya berdamai dengan Corona sudah dilakukan sejak dimulainya PSBB. Perhatikan bahwa PSBB sendiri hanya berpengaruh pada bidang usaha yang tidak berhubungan dengan pangan. Dan pada bidang usaha yang tidak dibatasi ini kita bisa melihat upaya untuk berdamai dengan Corona.

Contohnya bisa kita lihat pada antrian yang terjadi pada supermarket.

(REUTERS/Edgar Su) 
(REUTERS/Edgar Su) 

Terlihat bahwa pengunjung masih tetap banyak. Pengunjung mengikuti aturan protokol yang diharuskan oleh pemerintah.

Foto: Ani Nursalikah/Republika 
Foto: Ani Nursalikah/Republika 

Walau menurut para ahli melakukan hal seperti ini masih beresiko menimbulkan penularan virus Corona, tapi cara ini sudah sesuai dengan prinsip berdamai dengan Corona. 

Contoh lain adalah pelayanan publik dari pemerintah. Upaya berdamai dengan Corona juga sudah dilakukan:

(CNNIndonesia/Rayhand Purnama Karim JP) 
(CNNIndonesia/Rayhand Purnama Karim JP) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun