Mohon tunggu...
Kukuh J. Waskita
Kukuh J. Waskita Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen dan Konsultan Wellsite Geologist di Dunia Pemboran

Dunia itu akan terlihat luas jika kau berniat untuk mengeilinginnya dan akan tersasa sempit jika kau tidak beranjak dari tempatmu. Cara lain untuk melihat luasnya dunia adalah dengan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Si Jalu Anak Penjual Nasi Kuning yang Kerja di Luar Negeri (Part 2)

10 Desember 2023   20:00 Diperbarui: 10 Desember 2023   20:40 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi seorang Ahli Geologi di operasi pemboran salah satu perusahaan migas atau biasa disebut sebagai Geologist menjadi satu-satunya cita-cita yang Jalu inginkan, dan untuk bisa mencapai profesi itu hanya satu jurusan di perguran tinggi yang bisa menjadi jembatan ke profesi tersebut, yaitu Teknik Geologi. 

Si Jalu mulai melakukan pencarian dari pelbagai sumber, karena tidak banyak jurusan Teknik Geologi yang tersedia di Perguruan tinggi pada saat itu, masing-masing baik perguruan tinggi dan swasta yang ada hanya kurang dari 10 PT yang memiliki jurusan ini, usaha dan doa selalu menjadi jalan ikhtiar Jalu dengan restu dari Ibunya tentu yang menjadi seperti booster penyemangat, karena Ibu Jalu pernah memberikan nasihat atau lebih tepat bisa dikatakan sebagai ultimatum, "Mamak (sebutan untuk Ibu Jalu) tidak rela jika kamu kuliah di Bandung, karena banyak anak dari teman Mamak tidak selesai kuliahnya dan malah pulang bawa bayi". Dengan tidak bermaksud negatif apalagi menjelekan kota bandung, hanya saja kebetulan beberapa teman dari Ibu Jalu memang memiliki anak-anak yang berkuliah di Bandung dan kebetulan juga tidak mampu menyelesaikan kuliahnya.

Yogyakarta menjadi satu-satunya kota tujuan jalu untuk berkuliah, berangkat dengan menggunakan pesawat terbang menjadi pengalaman pertama Jalu seumur hidupnya, Maskapai Bouraq (berhenti beroperasi 2005) menjadi pilihan rute balikpapan-yogyakarta pada saat itu. Untungnya Jalu berangkat tidak sendirian karena ada beberapa teman SMA jalu yang ikut berangkat dengan maskapan yang sama, walaupun akhirnya pramugarilah yang membantu jalu membuka dan tutup meja makan lipat karena Jalu tidak tahu cara membuka dan menutup/melipat kembali.

Beberapa teman jalu memiliki tujuan yang sama yakni berkuliah di Teknik Geologi, mereka melihat betapa yakin dan prospeknya Geologi ini dijelaskan jalu baik ke mereka dan orang tuanya, dengan kuliah di Geologi kita bisa kerja di perusahaan tambang atau migas, hal inilah yang membuat teman-teman jalu tertarik mengikuti impiannya dan mendapat izin dari orang tua mereka.

di Yogyakarta terdapat 2 kampus besar yang memiliki jurusan Teknik Geologi, yakni UGM (PT Negeri) dan UPN (PT Swasta pada saat itu). Melihat banyaknya mahasiswa Teknik Geologi UPN yang berasal dari Balikpapan dan seringnya mereka terlihat kompak memakai jaket korsa lapangan berwarna merah dengan semboyan "Pangea" yang membuat makin terlihat keren, Jalu memutuskan untuk berkuliah di kampus tersebut. 

Bahkan informasi mengenai berita di Koran yang dikatakan teman Jalu bahwasannya Jalu keterima di UGM jalur UM UGM tidak digubrisnya dan tetap melanjutkan proses masuk ke UPN, hingga surat dari UGM sampai ke sekolah SMA Jalu yang bertulis dimohon segera mendaftar ulang karena sudah terlambat sampai ke telinga Ibu Jalu, langsung saja berita ini membuat Ibu Jalu kegirangan, menangis senang dan mengabarkan ke Jalu untuk segera mendaftar ulang sebelum terlambat, padahal pada saat itu Jalu sudah memegang KTM UPN dan bersiap untuk melakukan Ospek universitas.

Satu hal yang jalu baru sadari ternyata, masuk di UGM adalah doa yg selalu Ibu Jalu panjatkan, berita Jalu keterima di UGM pun menjadi berita yang ternyata cukup hangat pada saat itu di lingkungan rumah jalu bahkan Ibu Jalu mengundang tetangga sekitar makan bersama sebagai bentuk syukur atas anugrah ini, suatu hal yang jalu sadari pada saat itu jika orang tuanya ternyata sangat senang dan bangga atas berhasilnya anak semata wayangnya yang bisa berkuliah di salah satu kampus terbaik di Indonesia. 

#Perjalanan selama berkuliah sambil bekerja di  jalani Jalu selama hampir 7 tahun di Yogyakarta bisa dibaca di Part 3.#

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun