Mohon tunggu...
Kucril
Kucril Mohon Tunggu... -

Proyek penulisan fiksi mini kolaboratif. Silakan masuk melalui tautan di bawah untuk membaca kisah lain yang telah kami unggah. Salam. . . https://kumpulanceritakecil.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sekat

30 Oktober 2017   15:20 Diperbarui: 30 Oktober 2017   15:34 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perkataan Marni itu menusuk Siti. Melukainya cukup dalam.

"Kau tersesat di Barat," ujar Marni.

Marni mengatakannya dalam pertemuan ketiga mereka, usai Siti menuntaskan masa belajar S2 di Paris. Kala itu, Siti berkeluh kesah perihal peliknya hidup di Jakarta. Ketidakteraturan yang menghamburkan energinya dengan sia-sia.

"Derita negara dunia ketiga," kata Siti.

Marni yang biasanya diam: cenderung menenangkan sahabat kecilnya itu, entah kenapa justru merespons sinis pada kesempatan tersebut --demikian pemaknaan Siti.

"Kau terlalu banyak mengeluh," tambah Marni.

"Seolah kau baru hidup di Jakarta."

Yang kemudian lantang ditentang Siti, "Ini hanya kau yang permisif dengan sikap primitif."

Keduanya bersahabat sedari SD di Salatiga. Menginjak bangku kuliah, Siti hijrah ke Jakarta. Marni tetap di Salatiga. Namun keduanya selalu menyempatkan diri bertemu setidaknya sekali setahun, saban Siti mudik. Bertukar rindu dan cerita.

Hingga selepas kuliah, Marni mendapat pekerjaan di Jakarta. Menyusul Siti menyusuri ingar bingar ibu kota.

Keduanya masih berbahagia, hingga Paris yang glamor memanggil Siti. Menelannya mentah-mentah, lalu mengembalikannya dalam keadaan berbeda --seperti penilaian Marni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun