Mohon tunggu...
Krueger Kristanto Tumiwa
Krueger Kristanto Tumiwa Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar, Peneliti, Penulis

Krueger tertarik dengan isu agama, sosial dan pendidikan. Selain itu ia juga penggemar anime, pencinta alam serta tidak suka membuang makanan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Besok Nyoblos, Yuk Gunakan Hak Pilih Dengan Kesadaran Penuh (Mindfulness)!

13 Februari 2024   16:47 Diperbarui: 13 Februari 2024   16:53 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: idngrafis.com

Pemilihan Umum (Pemilu) adalah momen bagi masyarakat untuk menggunakan hak suaranya dalam memilih pemimpin. Oleh karena itu, Pemilu juga biasa dianggap sebagai pesta demokrasi. Mengapa demikian? Hal itu karena kesempatan memilih pemimpin secara langsung, umum, dan bebas merupakan hasil dari proses panjang reformasi dan demokrasi di Indonesia. Sehingga Pemilu perlu dirayakan layaknya pesta besar, pesta demokrasi seluruh rakyat Indonesia.

Pemilu 2024 jatuh pada 14 Februari 2024. Apakah kamu sudah menentukan pilihan? Atau malah masih belum yakin dengan pilihan yang ada? Nah, berikut ini ada beberapa saran agar kamu dapat memilih dengan kesadaran penuh atau mindfulness. Sederhananya, berdasarkan mindful.org,  mindfulness adalah kemampuan untuk menyadari sepenuhnya tentang diri, termasuk apa yang dilakukan dan bagaimana merespons hal-hal yang dari luar diri.

1. Mengetahui kelemahan calon pemimpin

Kok langsung ke kelemahannya? Ini penting karena kalau mengetahui kelebihan para calon, apalagi calon yang kamu sukai, lebih mudah dibanding mengetahui kekurangannya. Gampang sekali melihat kelebihan kandidat mulai dari penampilan, sikap hingga program yang direncanakan. Misalnya, saya suka dengan calon itu karena ketegasannya, kesantunannya, atau program yang dia tawarkan sesuai dengan minat saya dan masuk akal. Namun, bagaimana dengan kekurangannya?

Meskipun kamu sudah punya interest dengan kandidat tertentu ataupun masih bingung menentukan pilihan, sangat diperlukan untuk melihat kelemahan si calon pemimpin terutama program-programnya. Sebaik-baiknya orang lain di mata kamu tetap ada kekurangannya. Setiap kandidat memiliki kelemahan dari programnya. 

Cermati apakah program yang sampaikan itu logis, terukur, dapat dicapai, dan tidak merugikan masyarakat serta lingkungan hidup. Salah satu cara melihatnya yaitu dengan memeriksa track record hasil kerjanya ketika menjabat posisi tertentu sebelumnya. Kemudian, melihat program-program yang ia sampaikan dalam kampanye untuk memahami: apakah semua program itu dapat ia laksanakan dan tidak hanya sekadar janji kampanye.

Upaya ini bukan untuk mencari-cari kekurangan tiap kandidat, melainkan agar kamu dapat memilih calon pemimpin yang selain kamu sukai tetapi juga kamu ketahui kekurangannya. Jangan memilih pemimpin dengan "cinta buta".

2. Hindari FOMO

Dalam memilih calon pemimpin, kamu bisa dipengaruhi oleh pilihan banyak orang terutama orang terdekat, mulai dari teman-teman se-circle, keluarga, pacar, dan lain sebagainya. Kadang kalau kamu belum menentukan pilihanmu, kamu akan gampang mengikuti arus. Dalam hal ini, hindari Fear Of Missing Out (FOMO) atau takut kehilangan momen. 

Meskipun kamu belum menentukan pilihan, entah karena bingung atau tidak tertarik dengan isu politik, tetaplah gunakan hak pilihmu dengan penuh kesadaran. Bukan dengan mengikuti pilihan banyak orang, mengikuti hal-hal disukai banyak orang, atau takut dianggap bukan bagian dari kelompok karena tidak memilih kandidat yang sama dengan teman-teman atau kebanyakan orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun