Mohon tunggu...
Kurnia MegaCahyaningrum
Kurnia MegaCahyaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya fotografi dan kepribadian saya suka bersosialisasi dengan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Digitalisasi dalam Pemasaran Agribisnis: Membuka Peluang Baru bagi Pertumbuhan dan Keberlanjutan Ketahanan Pangan di Indonesia

18 Desember 2023   13:50 Diperbarui: 18 Desember 2023   13:58 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Digitalisasi pemasaran agribisnis membuka peluang baru bagi pertumbuhan dan keberlanjutan dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia. Dalam era teknologi informasi saat ini, digitalisasi telah mengubah cara pelaku bisnis agribisnis memasarkan produk mereka. Pelaku bisnis pertanian tidak lagi mengandalkan metode pemasaran tradisional, tetapi telah beralih ke strategi pemasaran digital yang lebih efektif dan efisien. pelaku bisnis pertanian memanfaatkan platform digital untuk mempromosikan produk mereka. Misalnya, melalui website, media sosial, atau aplikasi mobile.

Digitalisasi pemasaran agribisnis memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor agribisnis. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian, termasuk sektor agribisnis. UMKM memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Dengan adanya digitalisasi pemasaran, UMKM dapat memperluas jangkauan pasar mereka, meningkatkan penjualan, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (Jasri et al, 2022). Setiap tahun terjadi peningkatan jumlah usaha yang baru beroperasi dan langsung go online. Usaha baru mulai beroperasi pada rentang tahun 2017- 2020 sebanyak 50,87 persen. Usaha sudah memulai usahanya pada rentang tahun 2010 – 2016 sebanyak 30,57 persen, dan hanya 18,56 persen usaha yang sudah beroperasi lebih dari sepuluh tahun (Badan Pusat Statistik E-Commerce, 2021).

Pemanfaatan digitalisasi pemasaran juga dapat memberikan dampak positif bagi sektor pendukung bisnis lainnya. Dalam ekosistem digitalisasi, terdapat berbagai sektor yang terlibat, seperti logistik, pembayaran online, dan pengembangan aplikasi. Pertumbuhan sektor-sektor ini juga berpotensi memberikan lapangan pekerjaan baru dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan yaitu mensejahterakan masyarakat. Dimana kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu indikator akses pangan dalam ketahanan pangan di suatu wilayah (Badan Pangan Nasional, 2024). Semakin sejahtera masyarakat, maka semakin baik pula akses masyarakat dalam mendapatkan pangan.

Digitalisasi dapat memberikan dampak positif pada sektor agribisnis dan memberikan peluang bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa peluang digitalisasi pemasaran agribisnis dalam keberlanjutan ketahanan pangan di Indonesia:

Meningkatkan akses pasar: Digitalisasi memungkinkan pelaku bisnis agribisnis untuk mencapai pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun internasional. Dengan adanya platform digital seperti e-commerce dan media sosial, produk pertanian dapat dijangkau oleh konsumen di berbagai wilayah. Hal ini membantu meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pasar, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan bisnis dan ekonomi.

Pengurangan tengkulak: Digitalisasi pemasaran agribisnis juga dapat membantu mengurangi ketergantungan petani pada tengkulak atau perantara. Dengan adanya platform digital, petani dapat menjual produk mereka secara langsung kepada konsumen atau pembeli potensial. Hal ini membantu meningkatkan keuntungan petani dan mengurangi biaya pemasaran yang biasanya dikenakan oleh tengkulak.

Peningkatan efisiensi dan produktivitas: Digitalisasi memungkinkan penggunaan teknologi pertanian yang canggih, seperti sensor tanah, pengendalian irigasi otomatis, dan pemantauan cuaca secara real-time. Hal ini membantu meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya seperti air dan pupuk, serta meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan meningkatnya produktivitas, sektor agribisnis dapat tumbuh secara berkelanjutan dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.

Analisis data untuk pengambilan keputusan: Digitalisasi pemasaran agribisnis juga memungkinkan pengumpulan dan analisis data yang lebih baik. Dengan menggunakan alat analisis digital, pelaku bisnis dapat memahami tren pasar, preferensi konsumen, dan kinerja kampanye pemasaran. Informasi ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran, meningkatkan efektivitas promosi, dan mengidentifikasi peluang baru untuk pertumbuhan bisnis.

Studi kasus digitalisasi pemasaran pertanian untuk menjaga ketahanan pangan di Indonesia yaitu ”Menjaga Ketahanan Pangan Dengan Berinovasi Di Era Digital Agar Menjadi Penggerak Ekonomi Nasional Menuju Indonesia Emas 2045” (Farhan, 2021). Penelitian menunjukkan pemahaman mengenai implementasi pemasaran digital memiliki peranan yang sangat penting dan signifikan dalam keberhasilan adopsi pemasaran digital. Hal ini juga dianggap mampu memberikan manfaat yang lebih besar untuk pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang. Integrasi efektif Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) melalui digital di sektor pertanian akan mengarah pada pertanian berkelanjutan dengan memberikan informasi pertanian yang tepat waktu dan relevan, yang akan memungkinkan petani membuat keputusan yang tepat dan matang tentang pertanian untuk meningkatkan produktivitas hasil tani. Penggabungan yang efektif antara Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) melalui digital di sektor pertanian akan mendorong pertanian yang berkelanjutan dengan menyediakan informasi pertanian yang tepat waktu dan relevan.

Pertumbuhan ekonomi dalam sektor pertanian pada era digital memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas petani melalui akses terhadap informasi pasar, sumber daya input, tren konsumen, dan informasi pertanian yang relevan, yang pada gilirannya berdampak positif pada kualitas dan kuantitas produk yang mereka hasilkan. Informasi mengenai pemasaran, praktik manajemen inovatif dalam pertanian tanaman dan hewan, pengendalian hama dan penyakit, ketersediaan transportasi, peluang pemasaran baru, dan harga pasar input dan output pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam menciptakan ekonomi yang efisien dan produktif. Penggunaan dan faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di wilayah pertanian komersial untuk mendukung ketahanan pangan di daerah pedesaan di Indonesia menunjukkan bahwa untuk menjaga keberlanjutan pertanian komersial, diperlukan kecepatan dalam penyediaan layanan informasi bagi semua pihak dan sektor terkait, dengan tujuan memberikan dampak positif melalui kontribusi pada pencapaian ketahanan pangan yang tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun