Mohon tunggu...
Arina Manasikana
Arina Manasikana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sekolah Tinggi Multimedia "MMTC" Yogyakarta

Sedang berjuang menyelesaikan semester 4 di Manajemen Informasi Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Masa Depan AI: Mengancam atau Membuka Peluang Baru?

20 Maret 2024   22:26 Diperbarui: 21 Maret 2024   00:27 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Sejak awal berdirinya peradaban, manusia dengan segala rasa penasaran dan pengetahuannya telah menemukan berbagai hal-hal yang menakjubkan. Penemuan terlahir dari sesuatu sesederhana keinginan untuk memudahkan. Banyak dari penemuan-penemuan yang memudahkan dan membantu kehidupan secara umum, seperti telepon, listrik, antibiotik, dan masih banyak lainnya. Tetapi, tidak semua penemuan yang memudahkan ini diterima dengan baik.

Ketika internet pertama kali dikenalkan dan disusul dengan hadirnya surat elektronik, masyarakat tentu menerima dengan baik bahwa surat-surat mereka bisa dikirim dengan waktu yang lebih cepat dan bertukar kabar tidak harus menunggu berminggu-minggu. Di sisi lain, pekerja di kantor pos punya opini yang berbeda karena ada pekerjaan dan pendapatan mereka yang terancam jika surat elektronik berhasil menggantikan surat konvensional.

Hal ini berlaku pada berbagai bidang yang dibantu dengan penemuan atau teknologi, sebut saja warnet yang sudah tidak relevan karena hampir semua orang mempunyai smartphone atau komputer atau para pekerja buruh yang tergantikan mesin-mesin yang lebih murah biaya operasionalnya.

Pada 2018, OpenAI merilis GPT-1, sebuah Large Language Model atau khalayak lebih mengenal dengan AI. GPT-1 memulai perjalanan OpenAI hingga pada 2023, mereka merilis GPT-4, AI paling cerdas yang mereka miliki. Hal ini memulai sebuah babak baru di era penemuan, terutama teknologi. Dengan rilisnya penemuan baru ini, banyak pihak yang mulai mengkhawatirkan perkembangan yang dibawa AI.

Dengan kemampuan logika, pemecahan masalah, menghasilkan gambar, dan masih berbagai kemampuan lain, GPT-4 banyak digunakan di dalam dunia industri. Kekhawatiran yang ditimbulkan pun rasional, bukan tidak mungkin bahwa penerus-penerus GPT-4 akan membuat banyak orang kehilangan pekerjaan mereka.

Figure 01, robot humanoid yang menggunakan GPT-4. (figure.ai)
Figure 01, robot humanoid yang menggunakan GPT-4. (figure.ai)

Di sisi lain, kehadiran AI seperti GPT-4 juga memfasilitasi kehidupan kita semua. Dengan kemampuannya mengolah data skala besar, AI bisa memberikan wawasan berharga untuk pengambilan keputusan bisnis yang lebih menguntungkan. AI juga berpotensi mengotomatisasi berbagai tugas rutin sehingga manusia bisa difokuskan pada pekerjaan yang lebih bernilai tambah.

Lebih lanjut, AI sekaliber GPT-4 bahkan bisa menghasilkan inovasi produk dan layanan baru yang sebelumnya tak pernah terpikirkan berkat kecerdasannya. Jadi di satu sisi AI mengancam banyak lapangan pekerjaan, tetapi di sisi lain membuka peluang lapangan kerja dan industri baru yang belum ada sebelumnya.

Meski demikian, perkembangan AI saat ini baru sebatas kecerdasan buatan sempit (narrow AI) yang hanya mampu mengerjakan tugas-tugas spesifik. Yang lebih menggemparkan adalah upaya para ilmuwan untuk mencapai kecerdasan buatan umum (Artificial General Intelligence/AGI) yang bisa menyamai atau bahkan melampaui kecerdasan manusia.

Premis di balik AGI adalah mengembangkan sistem AI yang bisa belajar, bernalar, dan memecahkan masalah seperti layaknya manusia untuk segala jenis tugas. Tidak seperti narrow AI yang diprogram untuk tugas khusus, AGI diharapkan bisa mentransfer pengetahuan dan keterampilannya ke ranah baru dengan kemampuan belajar yang terus berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun