Mohon tunggu...
Kristin Siahaan
Kristin Siahaan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Observer, Theological Student'15

Mulai dan nikmati prosesNya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lupa Nama, Ingat Rasa

27 Februari 2021   00:33 Diperbarui: 27 Februari 2021   07:16 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di tengah kesibukannya sebagai penjual bunga, ada seorang gadis berkacamata yang masih selalu pergi ke sebuah toko buku di pusat kota untuk membaca buku. Ia bernama Airin. Sejak memasuki usia yang menginjak tiga tahun, ia sudah meminta ibunya untuk menyekolahkannya. Hobinya dalam membaca selalu terlihat dari kebiasaannya membeli buku baik yang baru juga yang bekas sejak ia bersekolah.

Setiap hari sambil menjaga toko bunga, ia selalu sempatkan membaca belasan halaman buku. Kategori buku favoritnya adalah novel. Ia suka banyak belajar dari karya seseorang yang menginspirasi banyak orang. Karena padatnya kegiatannya, alhasil, Airin tidak banyak bergaul dengan teman seusianya. Namun, ia memiliki seorang sahabat yang sering berkunjung ke toko bunganya. Ia bernama Kanya.

Satu kali, di hari ibu ada seorang pemuda turun dari sebuah mobil hendak mampir ke toko bunga Airin untuk membelikan bunga mawar putih. Pemuda ini sering membeli bunga ke tokonya terutama untuk membelikan ibunya bunga mawar putih.

"Halo mbak...bisa kasih saya bunga mawar putih yang terbaik di toko ini tidak?" Tanya pemuda.

"Sebentar ya mas. Dengan senang hati, saya akan ambilkan untuk anda." Balas Airin.

"Baik, mbak. Saya tunggu ya." Sahut pemuda.

"Baik, mas." Jawab Airin.

Setelah 5 menit kemudian, Airin menghampiri pemuda itu dan memberikan bunga mawar putih yang terbaik di tokonya.

"Ini bunganya mas" kata Airin

"Wah cantiknya... Boleh saya pegang mbak? Bunga mawar kali ini sepertinya berbeda dari yang biasanya saya beli mbak" tanyanya dalam heran.

"Boleh mas. Nih...Gak ada yang beda mas. Hanya saja bunga ini khusus kami jual kepada mereka yang meminta yang terbaik karena harganya juga lumayan tinggi. Nanti takutnya gak terjual." Papar Airin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun