Mohon tunggu...
Kristianus Indra
Kristianus Indra Mohon Tunggu... Lainnya - Peminat masalah sosial dan budaya

Berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenangan Masa Kecil, Jebakan

3 Mei 2021   14:13 Diperbarui: 3 Mei 2021   14:22 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Satu: Jebakan Miang Rebung

Rebung adalah anakan bambu atau tunas bambu yang masih muda. Rebung memiliki bulu-bulu berwarna hitam atau hitam kecoklatan yang menempel pada kulitnya. Bulu-bulu pada bambu ini biasa kita sebut 'miang".

Kalau miang ini mengenai kulit, akan menyebabkan gatal dan bisa menyebabkan iritasi, karena miang ini juga tajam. Jika rebung tidak diambil, maka dalam beberapa hari sampai dengan seminggu akan semakin tinggi, dan pada ketinggian sekitar satu sampai dua meter, rebung yang penuh miang bisa menjadi petaka bagi manusia.

Rebung yang sudah setinggi satu-dua meter masih cukup lentur. Artinya masih bisa ditarik ke berbagai arah. Jika rebung tersebut berada di pinggir perlintasan, atau jalan setapak di dalam hutan, maka dapat dibuatkan jebakan yang sangat menjengkelkan. Biasanya digunakan untuk menjebak teman yang melintasi jalan setapak tersebut.

Cara membuat jebakannya cukup mudah. Cari tali yang terbuat atau yang berasal dari akar-akaran yang banyak tumbuh di hutan. Cari yang ukurannya sebesar lidi, dengan panjang yang dapat melebihi lebar jalan setapak. Langkah selanjutnya, ikat rebung pada posisi atau ketinggian sekitar 30-50 centimeter dari tanah, cobalah beberapa kali, posisi yang baik apabila tali tersebut ditarik, maka keseluruhan batang rebung juga ikut tertarik, tidak patah dan talinya tidak putus.

Ikat ujung tali yang masih bebas ke tanaman di seberang jalan setapak, dan usahakan posisi talinya tidak terlihat, bisa disamarkan dengan dedaunan kering, tetapi tetap diperkirakan akan tersangkut di kaki jika ada teman yang melintasi jalan setapak tersebut, hua ha ha. Jika tali yang mengikat rebung tersebut tersangkut di kaki, maka secara otomatis rebungnya akan tertarik ke arah teman yang dijebak, dan menempellah rebung tersebut di badannya. Apalagi anak-anak jaman old jarang menggunakan baju jika bermain, niscaya miang rebung akan semakin banyak menempel di badannya.

Agar lebih berhasil, dapat dilakukan pancingan kepada teman, misalnya dengan mengejek yang bersangkutan, misalnya dengan memanggil teman tersebut dengan nama orang tuanya, "hayoo siapa yang pernah melakukannya?", sehingga menyababkan teman marah dan mengejar kita. Maka larilah ke arah jebakan tersebut, tetapi ingat, jangan sampai terjadi "senjata makan tuan" ya? Cukup simpelkan cara membuat jebakan miang rebung ini.

Dua: Jebakan Simpul atau Ikatan Ilalang

Bahasa latin ilalang atau lalang adalah imperata cylindrical raeusch,beh. Ilalang atau lalang adalah sejenis rumput yang berdaun panjang dan tajam, jika tidak berhati-hati dapat menyebabkan luka irisan di kulit. Ilalang dalam bahasa Dayak Tinying disebut "podakn". Adakalanya kami anak-anak kampung jaman old bermain di padang ilalang. Atau berpergian melintasi padang ilalang yang lebat, sehingga daun-daun ilalang setinggi kepala dapat menghalangi pemandangan di jalan setapak yang dilalui.

Ilalang dapat dibuat jebakan, cukup kejam sebenarnya, hehe. Jebakan yang membuat teman yang melintasinya terjatuh, terjerembab ke tanah. Tetapi kadang-kadang itu kami lakukan semata-mata untuk lucu-lucuan dan seru-seruan.

Cara membuatnya sangat mudah, cukup dengan mengikat daun ilalang yang tumbuh di kiri-kanan jalan setapak. Cukup ambil daun ilalang seukuran lengan anak kecil. Buat simpul yang kuat, jika dilintasi dan terkena kaki tidak putus. Ikatan ilalang tersebut seperti portal, tujuannya adalah untuk menjatuhkan teman yang melintasi jalan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun