Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Koalisi Indonesia Bersatu Nyalakan Mesin Politik

12 Agustus 2022   00:07 Diperbarui: 12 Agustus 2022   00:14 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi skuad Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Foto: https://www.suaramerdeka.com/.

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) saat ini tengah gencar membuat perencanaan menuju bursa calon presiden pada periode Pemilu 2024 nanti. Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) saat ini, sejatinya beranggotakan tiga partai besar, yakni Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Saat ini, tiga partai besar ini mulai membuka ruang dialog dengan kubu pemerintahan, termasuk dengan Presiden Joko Widodo.

Kesediaan untuk berkomunikasi dengan kubu pemerintahan justru lahir karena eksistensi ketiga ketua umum (ketum) partai yang saat ini ada di kursi pemerintahan. Masing-masing ketum partai saat ini duduk di jajaran kabinet. Untuk alasan inilah, ketiga partai yang berkoalisi yang membentuk KIB ini merasa perlu untuk mendengarkan wejangan dari Presiden Joko Widodo. Hal ini diakui oleh Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta.

Untuk sampai pada orientasi koalisi terkait popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas, KIB perlu menyiapkan visi dan misi yang merangkul. Dalam hal ini, program-program terkait isu-isu kepresidenan di Pemilu 2024 mendatang perlu dijabarkan dan dicarikan solusi. Hal ini semestinya dipersiapkan dari sekarang. Jangan sampai, di hari-hari menjelang kampanye, isu-isu terkait masalah sosial, ekonomi, politik, ekonomi, dll., baru diangkat ke permukaan. Starting point ini -- persiapan visi-misi koalisi -- menjadi tanda kesiapsediaan KIB pada bursa calon Presiden 2024 mendatang.

Pertarungan politik sejatinya masih lama. Akan tetapi, gema dan persiapan amunisi menuju pertarungan politik pada pilpres kali ini rasanya cukup riuh. Beberapa waktu lalu, Partai Nasional Demokrasi (Nasdem) membuat musyawarah luar biasa. Dalam munas ini, Nasdem berkomitmen untuk mempersiapkan kandidat yang pas untuk Indonesia pada pilpres 2024 mendatang. Beberapa nama sempat disebutkan dan membuat kancah parpol riuh. Nama Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan disinyalir menjadi kandidat yang dipersiapkan Nasdem.

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tentunya menjadi skuad yang mengarah pada iklim persaudaraan dan kekompakan sebagai sebuah bangsa. Dengan adanya KIB, langkah tiga partai besar ini (Golkar, PPP, dan PAN) semakin tegap. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahkan meyakinkan publik bahwa KIB sejatinya menjadi corong kebersamaan, persaudaraan, dan kekompakan sebuah bangsa. "Kalau kita bersatu, Indonesia akan menjadi kokoh kuat, dan insya Allah, Indonesia menjadi negara maju," ujar Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Menurut informasi KPU, ketiga partai besar yang tergabung dalam KIB sudah mendaftarkan diri. Dokumen-dokumen yang menjadi persayaratan perdaftaran sudah dilengkapi oleh masing-masing partai. Saat ini, ketiga partai sedang menunggu proses verifikasi atas dokumen yang sudah dimasukkan ke KPU. Hal ini berarti keseriusan untuk "bertempur" di bursa pilpres 2024 nanti telah matang. Prospeknya, partai-partai yang tergabung dalam skuad KIB ini, mampu menjaga ritme koalisi hingga pemilu berakhir nanti.

Mesin politik untuk Pemilu 2024 sejatinya sudah mulai dinyalakan. Publik berharap, siapapun kandidat yang diusung dan apapun partai yang mengusung harus tetap menjaga iklim keharmonisan, perdamaian, dan persaudaraan. Koalisi tidak boleh merusak dan saling menyerang. Persaingan yang sehat, bijak, dan cerdas justru membuat konstituen antusias untuk memilih.     

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun