Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Cegah Mutasi Jaringan Al-Baghdadi di Ruang Maya

5 Februari 2021   12:32 Diperbarui: 5 Februari 2021   12:55 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terduga teroris ISIS di Makassar dibawa ke Jakarta. Foto: suara.com.

Saya sendiri pernah mengalami situasi mencurigakan. Suatu ketika, saya pernah mendapat sebuah pesan singkat di kotak masuk messenger. Awalnya, saya tak terlalu menggubris apa isi pesan singkat ini. Selang beberapa hari, pesan dari akun yang sama memperlihatkan notifikasi. 

Saya lupa secara persis nama akun tersebut dan mungkin akun ini sudah saya hapus dan blokir. Dalam pesannya, orang yang tak dikenal ini memperkenalkan dirinya sebagai seorang tentara di wilayah Timur Tengah. Ia mengaku sebagai seorang anggota militer Amerika Serikat. 

Percakapan kami berlangsung dalam bahasa Inggris. Karena mencurigakan, saya sendiri langsung menghapus akun tersebut dan sesegera memblokir.

Pengalaman ini tentu membuat saya perlu ekstra hati-hati dalam berinteraksi di dunia maya. Kadang, kita tak merasa bahwa kita tengah direkrut dan pelan-pelan masuk dalam perangkap kelompok jaringan tertentu dan membahayakan.

Strategi ruang virtual dalam meleberkan sayap jaringan kebanyakan berhasil karena lawan merasa tertipu dan berada dalam kondisi tertentu (stress, lelah, galau, jenuh, tak memiliki pekerjaan, gangguan psikis, dll). Untuk itu, kewaspadaan dalam berkomunikasi dan menerima tamu tak dikenal di ruang maya adalah poin penting yang perlu diendapkan dalam diri masing-masing.

Saat ini, ekspansi jaringan al-Baghdadi tentunya bermanuver dengan menangkap peluang ruang maya. Berbekal propaganda menggiurkan, pasar jaringan ISIS ini dengan mudah merayu calon korban dengan iming-iming tertentu.

Pemberian yang paling sering dipakai dalam transaksi perekrutan ini adalah uang. Seperti seorang yang tergiur dengan informasi merantau, seseorang akan mudah tertipu dan dindoktrinasi untuk bergabung.

Kita tak boleh lengah dengan operasi jaringan al-Baghdadi di Indonesia. Penangkapan belasan terduga teroris di Makassar adalah indikasi kuat bahwa jaringan teroris masih bermanuver dan bersembunyi. Taktik sekarang, tentunya di ruang maya.

Setiap kita, hemat saya, harus menjadi tim Densus 88 untuk mendeteksi dan melapor segera mereka yang dianggap mencurigakan. Kita tak ingin negara ini menjadi lahan subur mutasi virus ISIS besutan al-Baghdadi. Dengan kesigapan dan waspada ekstra, kita tentunya ikut membantu penerapan visi formasi Presisi aparat keamanan di negeri ini.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun