Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ketiadaan Tuhan Saat Pandemi: Melegakan?

5 November 2020   21:04 Diperbarui: 5 November 2020   21:17 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentang Tuhan, adapula yang mati-matian menolak. Selain itu, ada pula suara kepiluan, seperti yang diorasikan filosof Prancis Jean Paul Sartre (1905-1980). Sartre berbicara tentang lubang berbentuk Tuhan dalam relung kesadaran manusia, tempat yang pernah diisi oleh Tuhan. Akan tetapi, dia berpendapat bahwa sekiranya Tuhan sungguh-sungguh ada, Dia tetap perlu ditolak sebab gagasan tentang Tuhan menafikan kemerdekaan kita. 

Agama tradisional mengajarkan bahwa kita mesti menyesuaikan diri dengan gagasan Tuhan tentang kemanusiaan agar kita bisa menjadi manusia yang utuh. Ateisme Sartre bukanlah kredo yang menenteramkan, tetapi lebih pada cara memandang ketiadaan Tuhan sebagai pembebasan positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun