Lantas adakah cara agar kegiatan pariwisata di Gunung Kidul bisa berjalan ideal? Di satu sisi mengangkat perekonomian warga lokal, di sisi lain tetap bisa melestarikan bentangalam karst yang menjadi tempat hidupnya. Apakah perencanaan pengembangan kawasan wisata perlu disertai strategi untuk mengantisipasi dampak negatif yang seringkali jauh lebih besar ketimbang jumlah rupiah yang dihasilkan? Semoga era baru Kementerian Pariwisata kali ini mampu menjawab tantangan pariwisata berkelanjutan di Gunung Kidul.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!