Mohon tunggu...
Edy Sukrisno
Edy Sukrisno Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

I've always wondered if there was a god. And now I know there is -- and it's me. ~Homer Simpson

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apakah Orang Ateis Tidak Boleh Takut Hantu?

29 September 2020   09:20 Diperbarui: 30 September 2020   15:02 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Stefan Keller dari Pixabay

Bahkan, kalau kita menelusur lewat Google disebutkan bahwa ada ribuan Tuhan yang disembah umat manusia dari dulu hingga sekarang. Tentu saja ini termasuk Dewa-Dewi yang ada dalam berbagai peradaban dunia.

Kalau Anda mempercayai keberadaan satu tuhan dan menolak keberadaan Tuhan yang lainnya, apakah Anda bisa disebut ateis? Tentu saja bisa.

Sekadar ilustrasi, misalnya ada sepuluh Tuhan, dan Anda mempercayai keberadaan satu Tuhan saja, otomatis Anda menjadi ateis bagi mereka yang mempercayai sembilan Tuhan lainnya.

Konsep Tuhan memang problematik. Jadi, bisa dimengerti kalau pertikaian soal Tuhan antar mereka yang mempercayai Tuhan lebih sering terjadi ketimbang pertikaian antara mereka yang percaya Tuhan dan mereka yang tidak mempercayai Tuhan.

Meskipun konsep Tuhan itu problematik, yang dimaksud dengan ateis dalam tulisan ini adalah orang yang tidak mempercayai semua Tuhan tanpa kecuali.  

Ada sejumlah alasan mengapa ateis tidak mempercayai Tuhan. Dari kekecewaan pribadi karena melihat perilaku manusia ber-Tuhan hingga pertimbangan masak setelah mempelajari dogma-dogma keyakinan bisa membuat orang memilih menjadi ateis.  

Elie Wiesel, penerima Nobel Perdamaian tahun 1986 dan salah satu penyintas Holocaust yang mengerikan itu, menanggalkan keyakinannya pada Tuhan saat berada dalam camp konsentrasi Nazi.  

Filsuf besar seperti Karl Marx dan Friedrich Nietzsche bahkan sebenarnya lahir, tumbuh, dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang religius. Jadi, ateis bisa lahir dari lingkungan yang religius sekalipun.

Sementara itu, kelompok new atheist, seperti Richard Dawkins, Christopher Hitchens, Sam Harris, tampaknya menjustifikasi keateisannya dengan berdasarkan sains. Mereka menolak gagasan Tuhan karena bertentangan dengan kaidah-kaidah rasional keilmuan.

Karena orang ateis kekinian sebegitu berkhidmatnya pada sains, terus ditarik konsekuensi logisnya bahwa mereka tidak percaya pada hal-hal gaib atau hal-hal yang bersifat metafisika, di mana hantu termasuk di dalamnya.

Orang rasional dan ilmiah kok takut pada sesuatu yang tidak jelas dan tidak ilmiah. Ringkasnya, orang ateis semestinya tidak boleh takut pada hantu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun