Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Teacher St Bellarminus-Jakarta, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Solopreuneur vs Bermitra: Pilih Cara Tepat Mengelola Bisnis Sesuai Karakter Anda

29 Juni 2025   23:41 Diperbarui: 29 Juni 2025   23:41 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kewirausahaan. (Sumber: https://ormawa.stekom.ac.id/berita/tips-trik-dan-skill-wirausaha-mandiri-yang-sukses)

Menjalankan usaha menjadi  tantangan sekaligus peluang besar yang telah menarik banyak orang untuk mencobanya. Namun, dalam memulai dan mengelola sebuah usaha, ada dua pilihan utama yang sering menjadi pertimbangan pokok.

Pilihan itu adalah apakah akan menjalankan usaha secara mandiri sebagai wirausahawan tunggal (Solopreneur) atau menjalin kemitraan dengan orang lain.

Saya mencoba menganalisa peluang keduanya yang meliputi alasan, cara mengelola, siapa yang cocok melakukannya, tantangan, dan usulan solusinya.

Menjadi seorang Solopreneur berarti menjalankan bisnis dan mengelola semua kegiatan usaha sendiri, tanpa partner. Ia memiliki fleksibilitas waktu dan kebebasan menentukan cara kerjanya. Selain itu, keunggulan berbisnis sebagai  Solopreneur, memiliki kebebasan penuh dalam membuat dan  mengambil keputusan.

Wirausahawan tunggal ini memiliki kontrol penuh atas masa depan dan arah bisnisnya. Karena seorang diri, maka ia tidak perlu berbagi keuntungan.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengelola usaha sebagai Solopreneur. Misalnya, membuat rencana bisnis yang jelas dan terukur, dan pengelolaan waktu dengan disiplin, serta memprioritaskan tugas yang lebih prioritas. Ada baiknya untuk menggunakan teknologi untuk efisiensi, misalnya aplikasi akuntansi dan pemasaran digital.

Selain itu, perlu juga untuk mengembangkan jaringan usaha untuk mendukung dan membuka peluang usaha yang lebih besar. Tentu saja, Solopreneur harus siap dan mau untuk belajar dan beradaptasi dengan cepat.

Baca juga: GadePreneur: Inovasi Pegadaian Dorong UMKM Naik Kelas Menuju Kemandirian

Ilustrasi Solopreuner. (Sumber: https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-wirausaha/)
Ilustrasi Solopreuner. (Sumber: https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-wirausaha/)
Tantangan yang akan dihadapi seorang Solopreneur adalah beban kerja akan sangat besar, risiko burnout, keterbatasan modal dan sumber daya. Juga, adanya kesulitan dalam pengambilan keputusan yang menjadi lebih besar karena tidak adanya partner untuk berbagi masalah.

Maka, usulan yang ditawarkan sebagai solusinya adalah pemanfaatan teknologi dan tenaga outsourcing untuk tugas yang tidak dikuasai. Tidak ada salahnya juga membangun komunitas atau mentor untuk meraih dukungan. Pengaturan waktu juga penting untuk menjaga stamina kerja dan kesehatan mental dengan baik.

Sementara itu, untuk menjadi seorang wirausahawan yang bermitra dengan orang lain, akan mempertimbangkan pembagian tugas dan tanggung jawab atas beban kerjanya. Tentu, seseorang akan berusaha agar beban kerjanya menjadi lebih ringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun