Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger Indonesia

Teacher, Freelancer Writer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perbuatan Baik, Akankah Ditanggapi Baik?

20 Januari 2024   12:03 Diperbarui: 20 Januari 2024   12:31 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: ilustrasi, sumber: https://www.hipwee.com/motivasi/ 

Para pembaca mungkin pernah mengalami situasi ketika orang memberi respon yang negatif  atas perbuatan baik yang Anda lakukan. Perbuatan tulus yang dilakukan ditanggapi dengan sinis seolah-olah perbuatan baik yang dilakukan itu hanya penampilan saja.

Banyak pengalaman menunjukkan tentang suatu perbuatan baik yang dibalas dengan tidak baik. Orang menganggap perbuatan baik yang diterimanya dari orang lain hanyalah pencitraan. 

Orang-orang seperti ini sering menganggap dirinya lebih baik dan lebih tahu tentang orang lain. Ia cenderung merespon secara negatif apa yang diterimanya dari orang lain.

Pada umumnya, seseorang melakukan perbuatan baik agar situasi atau relasi menjadi baik. Perbuatan baik itu dilakukan semata-mata untuk menunjukkan niat  baik pribadinya kepada orang lain. 

Selain itu, perbuatan baik dilakukan sebagai perwujudan kewajiban diri sebagai manusia terhadap sesamanya.


     Baca juga: Joker, Dibalik Dua Wajah.

Berkata-kata dengan baik, berperilaku baik, membantu orang lain, dan bertingkah laku yang baik bagi sebagian orang sering merupakan sebuah perjuangan. 

Mereka sedang berusaha mengarahkan diri kepada hal-hal yang baik agar menjadi sebuah habitus.

Sayangnya, bagi sebagian orang, niat dan tindakan baik tidak selalu dapat diterima dengan baik pula. Orang selalu curiga akan niat baik orang lain. 

Lebih buruk lagi, orang menyamaratakan penilaiannya terhadap semua orang. Alhasil, ia akan menganggap semua orang itu tidak tulus dalam bersikap.

Sebuah perbuatan baik tidak selalu harus terjadi dua arah (timbal balik). Perbuatan baik dilakukan atas dasar kewajiban sehingga tidak menuntut balasan. 

Oleh karena itu, perbuatan baik hendaknya dilakukan dengan tulus tanpa pamrih. Hal ini dapat dimaknai pula bahwa tidak ada balasan yang perlu diharapkan sebagai balasannya.

Perbuatan baik yang mendapat balasan adalah sebuah akibat atau respon dari orang lain. Respon yang baik itu menjadi nilai positif bagi orang yang menanggapi perbuatan baik orang lain. 

Dengan kata lain, direspon atau tidak oleh orang lain, perbuatan baik hendaknya tetap dilakukan.

Tidak adanya respon dari orang lain sering menjadi beban pikiran seseorang. Mungkin saja ia berpikir kemungkinan adanya kesalahan yang diperbuat ketika melakukan perbuatan baik. 

Tidak banyak yang dapat dilakukan menghadapi orang yang selalu merespon perbuatan baik orang lain dengan negatif. 

Berdoalah bagi mereka yang bersikap demikian agar segera mendapatkan hikmat untuk memahami dan menerima sebuah perbuatan baik. 

Di samping itu, tetaplah melanjutkan hal-hal baik yang dilakukan bagi orang lain. 

Tentu saja, kita tidak bisa memaksakan kehendak agar orang juga bersikap yang sama

Insight

Apapun adanya, perbuatan baik merupakan kewajiban setiap pribadi. Orang boleh saja menanggapi berbeda bahkan cenderung sinis. 

Jangan pernah putus asa untuk melakukan kebaikan karena penilaian kebaikan tidak berasal dari orang lain atau sesama melainkan dari Dia, Sang Pemilik Kehidupan ini. 

Nah, tetap semangat berbuat baik ya . ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun