Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ini 5 Sikap Karyawan dan Manajer dalam Mewujudkan Work-Life Balance

22 Juni 2021   07:24 Diperbarui: 22 Juni 2021   14:39 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi karyawan berbahagia (Sumber: Freepik.com)

Buruknya kepemimpinan para manajer menjadi penyebab tingginya turn over karyawan. Ada 53% karyawan mengaku memiliki manajer bergaya militer, paternalis (tidak memberi kesempatan bawahan mengembangkan kreativitas) dan manajer yang acuh tak acuh. Gaya kepemimpinan tersebut tidak disukai karyawan.

Sebaliknya survei yang dilakukan oleh American psychological menunjukkan karyawan yang puas dengan pekerjaannya akan lebih produktif, berpengaruh terhadap kesehatan tubuh dan kesehatan pikiran.

Dari hasil survei di atas menunjukkan buruknya kerja sama antara karyawan dan manajer. Tanpa kerja sama rasanya sulit mewujudkan karyawan memiliki work-life balance. Lalu bagaimana karyawan dan manajer harus bersikap?

Sikap Karyawan

Ilustrasi karyawan berbahagia (Sumber: Freepik.com)
Ilustrasi karyawan berbahagia (Sumber: Freepik.com)

1. Memahami Pekerjaan

Pekerjaan bukan menjadi tujuan untuk mencari penghasilan, namun ketika karyawan bekerja dengan baik maka penghasilan akan mengikutinya. Ibadah tidak terbatas ketika melakukan ritual agama, tetapi pekerjaan bagian dari ibadah manakala dilakukan dengan penuh tanggung jawab.

2. Meningkatkan Keahlian

Setiap manusia memiliki potensi yang besar, tetapi tidak akan terlihat tanpa didayagunakan. Karyawan harus mau mengembangkan keahlian dan kemampuan melalui pelatihan dan pengembangan baik yang diadakan perusahaan maupun inisiatif pribadi.

3. Memahami Kehidupan

Bahwa kehidupan bukan semata-mata materi, jabatan dan popularitas. Namun lebih dari itu menyangkut kemanusiaan, kebaikan, toleransi dan membantu sesama. Kehidupan yang seimbang antara kegiatan jasmani dan kehidupan rohani menjadi pilihan karyawan yang ingin berbahagia.

4. Bekerja sama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun