Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Merancang Strategi Bisnis Menggunakan "Porter's Four Corners Model"

17 Juni 2021   07:09 Diperbarui: 17 Juni 2021   15:33 1558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Porter's Four Corners Model (sumber Freepik)

Terkadang perusahaan hanya menganalisis pesaing utama dan tidak memperhatikan pesaing kecil. Contohnya tutupnya hypermarket Giant diduga akibat tumbuhnya bisnis mini market. Selain itu dikarenakan perubahan perilaku konsumen berbelanja secara online. Hal ini yang luput dari radar bisnis retail grup Hero tersebut.

2. Hanya menganalisis produk sejenis

Perusahaan hanya berfokus pada pesaing pada produk sejenis, sementara pesaing dapat datang pada produk di luar itu. Misalnya industri perbankan yang terlena dengan kehadiran uang elektronik yang kini telah menggerus jumlah tabungan di bank.

3. Tidak mengantisipasi kehadiran produk pengganti

Persaingan juga dapat datang dari produk pengganti atau substitusi. Sebagai contoh bisnis bioskop tidak bersaing dengan bioskop yang lain, tetapi dengan situs web YouTube dan layanan streaming Netflix.

4. Tidak melihat sisi pelanggan

Mempelajari pesaing melalui pendapat pelanggan patut menjadi perhatian perusahaan, karena dari situ akan memperoleh informasi yang objektif. 

Perusahaan dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan. Salah satu perusahaan yang telah melakukan dan berhasil adalah kedai kopi Starbucks yang menyediakan website berisi masukan, saran dan kritik pelanggan.

5. Tidak berani keluar biaya

Adalah industri mobil Toyota-Astra Motor yang tidak mau ketinggalan inovasi oleh pemain baru dari China "Wuling".  

Produk baru tersebut berani menawarkan mobil MPV (Multi Purpose Vehicle) dengan harga mobil LCGC (Low Cost Green Car). Konon Toyota membeli satu mobil Wuling dan merelakan dibongkar untuk mempelajari isi mesin dan cara kerjanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun