Terkadang perusahaan hanya menganalisis pesaing utama dan tidak memperhatikan pesaing kecil. Contohnya tutupnya hypermarket Giant diduga akibat tumbuhnya bisnis mini market. Selain itu dikarenakan perubahan perilaku konsumen berbelanja secara online. Hal ini yang luput dari radar bisnis retail grup Hero tersebut.
2. Hanya menganalisis produk sejenis
Perusahaan hanya berfokus pada pesaing pada produk sejenis, sementara pesaing dapat datang pada produk di luar itu. Misalnya industri perbankan yang terlena dengan kehadiran uang elektronik yang kini telah menggerus jumlah tabungan di bank.
3. Tidak mengantisipasi kehadiran produk pengganti
Persaingan juga dapat datang dari produk pengganti atau substitusi. Sebagai contoh bisnis bioskop tidak bersaing dengan bioskop yang lain, tetapi dengan situs web YouTube dan layanan streaming Netflix.
4. Tidak melihat sisi pelanggan
Mempelajari pesaing melalui pendapat pelanggan patut menjadi perhatian perusahaan, karena dari situ akan memperoleh informasi yang objektif.Â
Perusahaan dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan. Salah satu perusahaan yang telah melakukan dan berhasil adalah kedai kopi Starbucks yang menyediakan website berisi masukan, saran dan kritik pelanggan.
5. Tidak berani keluar biaya
Adalah industri mobil Toyota-Astra Motor yang tidak mau ketinggalan inovasi oleh pemain baru dari China "Wuling". Â
Produk baru tersebut berani menawarkan mobil MPVÂ (Multi Purpose Vehicle) dengan harga mobil LCGC (Low Cost Green Car). Konon Toyota membeli satu mobil Wuling dan merelakan dibongkar untuk mempelajari isi mesin dan cara kerjanya.