Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ibu yang Baik Bersedia Mengalah demi Anaknya

1 Mei 2021   13:22 Diperbarui: 1 Mei 2021   13:30 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ibu dan anaknya (Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels)

"Dan cinta ibu itu seperti kehidupan ini, tanpa perlu engkau minta, tanpa perlu engkau, ia pasti datang dengan sendiri."

Setiap keluarga mempunyai kebiasaan yang berbeda antara satu keluarga dengan lainnya. Demikian juga dengan tantangan yang harus dihadapi.

Peran ibu rumah tangga begitu besar dalam keluarga, ia harus pintar mendidik anak-anaknya dan mengelola keuangan yang terkadang harus memeras otak agar penghasilan suami mencukupi sampai akhir bulan.

Alkisah ada keluarga miskin yang harus berjuang untuk bertahan hidup. Ayah sebagai pegawai rendahan dan istrinya sebagai ibu rumah tangga yang mengurus pekerjaan rumah dan mendidik anak-anak.

Dengan penghasilan yang pas-pasan ibu ini harus pandai dalam mempergunakan uang, salah sedikit dalam perhitungan maka uangnya tidak mencukupi sampai gajian berikutnya.

Untuk kebutuhan makan sehari-hari ibunda harus mengatur menu makanan dengan jeli, makan tahu, tempe, telur dan ikan asin tidak lepas dari daftar menu sehari-hari. Hanya sesekali makan ayam dan ikan sebagai hidangan yang istimewa.

Namun setiap kali memasak ikan sang ibu mempunyai kegemaran untuk makan bagian kepala, sedangkan bagian daging merupakan jatah untuk ayah dan dua anaknya. Ibu sangat berbahagia melihat suami dan anak-anaknya makan dengan lahap.

Ilustrasi menu ikan (Dok. Sajian Sedap dalam Kompas.com)
Ilustrasi menu ikan (Dok. Sajian Sedap dalam Kompas.com)

Pada saat ibu yang dikasihi akan berulang tahun, ayah dan dua anaknya sepakat untuk memberikan kado makanan kesukaan ibunda yaitu kepala ikan.

Tibalah saatnya hari ulang tiba, suami dan anak-anaknya bersiap memberikan kejutan pada ibunda dengan hadiah spesial kepala ikan.

Mereka semua berbahagia dalam pesta makan ikan, namun sang ibu sembari makan kepala ikan meneteskan air mata tak kuasa menahan haru dan kesedihan. Anaknya menanyakan mengapa ibu menangis.

Dengan terbata-bata ibu menjawab "Nak selama ini jika ibu makan kepala ikan bukan karena ibu menyukainya, namun mengalah agar daging dimakan kalian, supaya lauknya cukup".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun