Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengabaikan Balanced Scorecard, Perusahaan Menjadi Tidak Efektif

26 Oktober 2020   07:06 Diperbarui: 18 Januari 2021   20:09 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: strategicthinking.eu

Sumber: strategicthinking.eu
Sumber: strategicthinking.eu

4 Perspektif Balanced Scorecard

1. Finance

Pengukuran kinerja keuangan meliputi perencanaan dan penerapan, apakah telah mengubah kinerja perusahaan. Perubahan itu dapat berupa ROI (Return of Investment) dan pendapatan perusahaan.

Peningkatan kepuasan konsumen, peningkatan produktivitas, efektivitas biaya dan peningkatan keuntungan. Mengurangi modal yang dikeluarkan dan melakukan investasi agar menghasilkan keuntungan yang tinggi.

Perspektif keuangan akan berhubungan dengan perspektif yang lain misalnya dukungan SDM atau kepuasan konsumen atas produk yang dibeli. Namun juga bisa dibandingkan dengan kinerja keuangan pesaing.

2. Customer

Perspektif konsumen disesuaikan dengan segmentasi dan target pasar. Apabila bisnis ingin jangka panjang maka perusahaan harus dapat memberikan nilai atas produk dan jasa yang ditawarkan.

Perspektif konsumen dibagi menjadi dua, yaitu kelompok inti dan kelompok penunjang. Kelompok inti meliputi pembagian pasar (market share), mempertahankan pelanggan lama, memenangkan pelanggan baru, kepuasan pelanggan dan profitabilitas pelanggan.

Sedangkan kelompok penunjang meliputi atribut-atribut dalam produk yaitu kesesuaian antara harga dan nilai barang, kualitas barang dan fungsi barang. Selanjutnya hubungan dengan pelanggan, citra dan reputasi produk atau merek.

3. Internal Process

Proses bisnis internal sedapat mungkin menyajikan proposition value yang mampu untuk mempertahankan pelanggan dan menarik pelanggan baru. Dengan demikian akan meningkatkan pendapatan sehingga dapat memuaskan pemilik perusahaan, karyawan dan pemegang saham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun