Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Arah Kehidupan

30 Agustus 2020   06:20 Diperbarui: 18 Januari 2021   15:38 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Vlada Karpovich dari Pexels 

Arah Kehidupan


Manusia terkadang terjebak pada arah kehidupan dunia
Dunia bagai kabut yang menghalangi pandangan
Manusia tak mampu menembusnya dengan mata telanjang

Irama kehidupan hanya diarahkan pada perkara fana
Sekolah, kerja, menikah, punya anak dan membesarkannya
Kesibukan telah merampas arah hidup yang hakiki

Pesona dunia sangat piawai menggeser tekad
Sepertinya kehidupan baik-baik saja, aman, nyaman dan bahagia
Bernilai bagi dunia fana, tapi bukan untuk keabadian

Sejatinya harta tak ternilai manakala manusia mengalami perubahan karakter
Ia menjadi harta kekal yang tidak akan usang,
Mengarahkan hidup pada keabadian Nirwana

Selagi ada kesempatan, pergunakan untuk mengukir sejarah kehidupan
Berjuang mengalahkan hawa nafsu dan keinginan fana
Hidup seturut dengan rencana dan kehendak-Nya

Jangan sampai ketika menutup mata, tidak mengalami perubahan
Pintu telah tertutup dan terlambat bertobat,
Menjadi penyesalan terbesar dalam kehidupan


###
Minggu, 30/08/2020
KB

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun