Sementara di sisi lain Megawati dengan mulus sedang menyiapkan putri mahkota Puan Maharani melengkapi-nya dengan pengalaman komplit. Baik sebagai petinggi partai, ketua fraksi PDIP, sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan dan Kebudayaan 2014-2019 dan ketua DPR perempuan pertama periode 2019-2024.
Bisa jadi wanita kelahiran 1973 bergelar Dr (HC)  ini telah di persiapkan sang bunda sebagai penerus dinasti Soekarno. Kalau benar adanya kemungkinan besar Mba Puan telah di pingit untuk menerima pinangan pria yang menguasai tiga bahasa asing, Mas Prabowo.
Hingga saat ini elektabilitas mantan ketua HKTI itu menurut berbagai lembaga survey menempati tiga besar bersanding dengan dua gubernur tenar Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Kongres Luar Biasa Gerindra di Hambalang-Bogor (08/08/2020) kembali menempatkan Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Gerindra periode 2020-2025. Dalam KLB tersebut Megawati ikut memberikan sambutan secara virtual, hal ini memberikan sinyal kuat hubungan yang semakin mesra antara Mega dan Prabowo.
Megawati Pegang Kartu
Mbak Mega putri mantan proklamator Soekarno, yang nota bene mantan presiden ke-5 periode 2001-2004 ini dikenal sebagai wanita yang sulit di rayu lelaki. Hingga saat ini masyarakat mengetahui hubungan Mega-SBY sepertinya belum harmonis.
Juga peristiwa melengosnya Mega terhadap Surya Paloh dalam upacara pelantikan anggota DPR (01/10/2019), konon Mega kecewa pada kinerja Ketua Jaksa Agung yang dijabat kader NasDem M. Prasetyo.
Pada tahun 2014 Ketua Partai Golkar Aburizal Bakrie waktu itu berusaha untuk bergabung dengan kubu Megawati, selepas Jokowi terpilih menjadi presiden, tetapi rupa-rupanya tidak membuahkan hasil dan akhirnya Golkar berseberangan dengan pemerintah Jokowi.
Prabowo-Puan
Megawati sebagai pemegang kartu as, akan memegang peranan penting sebagai partai terbesar saat ini. Tergantung syahwat politik wanita kelahiran 1947 tersebut, apakah intuisi berkata tahun 2024 waktunya yang tepat untuk menampilkan Puan. Keuntungan duet ini menyandingkan dua partai besar di negeri zamrut kathulistiwa ini, sehingga berpotensi mendulang banyak suara. Walaupun harus mengabaikan Ganjar Pranowo yang mungkin elektabilitasnya semakin meroket.
Prabowo-Ganjar