Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mengapa Dilan & Milea Berpisah?

19 Mei 2020   15:36 Diperbarui: 15 Januari 2021   15:27 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Tribun wiki

2. Pertimbangkan Karakter Komunikan

Kata-kata orang tua juga harus mempertimbangkan karakter anak, ada anak yang bisa menerima kata-kata yang keras dari orang tua, tetapi ada anak yang tidak bisa menerima. Sehingga anak ini harus dengan kata-kata yang lembut.

Bagaimana kisah kasih seorang Dilan berpisah dari Milea, karena kata-kata keras Milea untuk melarang Dilarang mengikuti geng motor. Rupanya karakter keras ayahnya yang adalah seorang prajurit menurun ke Dilan, ia tidak mau dipisahkan dari geng motor. 

Padahal Milea begitu cinta pada Dilan tetapi dengan permintaan itu mengakibatkan Dilan tidak mau menerima, dan berakhirlah hubungan kasih berdua. Akan menjadi berbeda kalau Milea berkata aku akan mendampingimu walaupun kau seorang geng motor, tapi jaga keselamatanmu baik-baik ya?

3. Kata-kata Bagaikan Api

Sungguh kata-kata bagaikan api kecil yang dapat membakar hutan yang luas, hanya karena satu puntung rokok dapat membakar hutan. Kata-kata dapat membakar semangat, itu yang digunakan Presiden pertama Indonesia Soekarno, sebagai seorang komunikator yang ulung memanfaatkan panggung untuk berpidato membakar semangat rakyatnya baik sebelum maupun setelah merdeka.

"Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia."-Bung Karno.

4. Kata-kata Bisa Dikekang

Kata-kata yang akan keluar sejatinya dapat dikekang oleh lidah kita, seperti seekor kuda yang kuat ia bisa menuruti tuanya karena ada kekang di mulutnya. Begitu pula jari-jari lentik kita sebelum mengetik kata-kata dapat dikendalikan oleh pikiran dan hati kita supaya mengeluarkan kata-kata yang membangun.

Pentingnya kita memperbaiki kata-kata, sebelum keluar dari mulut atau muncul dalam ketikan digital, apakah dampak dari kata-kata itu. Memperketat filter dan memperbaiki hati supaya dapat memancarkan kata-kata yang santun, positif dan bermanfaat bagi orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun