Baca juga pengalaman tidak sengaja menjadi guru: Ternyata, It's Not About The Money
Sebagai lulusan non-kependidikan dengan minat besar di bidang kimia, saya merasa ada hambatan untuk untuk mengajar. Meskipun demikian, saya juga menyadari bahwa untuk menjadi seorang guru yang diterima di dunia pendidikan, saya harus memiliki "nilai jual" yang lebih---sesuatu yang bisa membedakan saya dari pelamar lain yang memiliki latar belakang keguruan.
Langkah pertama yang saya ambil adalah belajar bahasa Inggris secara otodidak. Saya sadar bahwa kemampuan bahasa Inggris sangat penting, terutama di sekolah-sekolah swasta atau internasional yang mengutamakan pengajaran dalam dua bahasa. Kebetulan saya terbiasa membaca buku dalam bahasa Inggris, dan mendengarkan berita atau lagu-lagu dengan lirik bahasa Inggris. Menguasai bahasa Inggris tidak hanya meningkatkan kemampuan mengajar saya, tetapi juga memberi saya kepercayaan diri untuk menghadapi berbagai tantangan dalam dunia pendidikan.
Selain itu, saya juga berfokus pada peningkatan kemampuan komunikasi dan mengajar. Saya aktif mengikuti berbagai webinar, membaca buku-buku metodologi pengajaran, dan mencoba menerapkan teknik-teknik baru dalam mengajar. Saya menyadari bahwa kemampuan untuk mengkomunikasikan materi dengan jelas sangat penting, terutama dalam mata pelajaran seperti kimia yang sering kali dianggap sulit oleh siswa. Untuk lebih memperkaya pengalaman, saya juga mulai mengajar secara privat dan terus mencari peluang untuk memperbaiki keterampilan mengajar saya.
Langkah selanjutnya adalah membangun portofolio yang menonjolkan kemampuan saya. Saya menyusun portofolio yang mencakup pengalaman mengajar, materi ajar yang saya buat, serta berbagai proyek pendidikan yang saya kerjakan. Saya juga memastikan untuk menyusun CV dengan memasukkan keahlian tambahan yang saya miliki, seperti penguasaan bahasa Inggris dan keterampilan mengajar yang terus saya asah. Dengan portofolio ini, saya mulai melamar ke sekolah-sekolah swasta yang mencari guru dengan keterampilan serbaguna.
Akhirnya, usaha saya membuahkan hasil. Saya diterima untuk mengajar kimia di sebuah sekolah swasta dengan gaji yang cukup dan lingkungan kerja yang mendukung. Saya merasa beruntung karena diberi kesempatan untuk berkembang lebih jauh sebagai seorang pendidik, dan saya bisa membuktikan bahwa dengan mengasah keterampilan tambahan, seseorang bisa menembus dunia kerja, meskipun tanpa gelar pendidikan formal di bidang keguruan.
Dunia Kerja Swasta: Peluang dan Potensi yang Sering Terabaikan
Bekerja di sekolah swasta atau industri pendidikan non-formal sering dianggap sebagai pilihan yang kurang "aman" dibandingkan dengan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun, kenyataannya dunia kerja di sektor swasta, terutama di bidang pendidikan, menawarkan berbagai keuntungan yang sering kali terabaikan.
Salah satu keuntungan utama bekerja di sekolah swasta adalah fleksibilitas. Banyak sekolah swasta, terutama yang berbasis internasional atau yang mengadopsi kurikulum lebih fleksibel, memberi kebebasan bagi guru untuk mengembangkan metode pengajaran yang lebih kreatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu, fleksibilitas ini juga mencakup waktu kerja yang lebih fleksibel, yang memungkinkan guru untuk lebih mudah mengatur keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Selain fleksibilitas, ruang berkembang di sekolah swasta atau industri pendidikan non-formal juga sangat terbuka. Saya bisa lebih bebas mengeksplorasi ide-ide baru, mengembangkan kurikulum, atau bahkan merancang program-program inovatif yang meningkatkan kualitas pembelajaran. Di sini, saya tidak hanya bekerja berdasarkan instruksi yang sudah ada, tetapi juga diberi kesempatan untuk berinovasi dan mengembangkan metode yang sesuai dengan perkembangan zaman. Kreativitas saya sebagai guru sangat dihargai, dan saya bisa terus belajar hal-hal baru, baik itu tentang teknologi pendidikan, pendekatan pedagogis baru, atau materi ajar yang lebih menarik bagi siswa.
Dunia pendidikan swasta juga menawarkan salary yang kompetitif, terutama bagi mereka yang memiliki keterampilan tambahan, seperti bahasa Inggris atau kemampuan dalam menggunakan teknologi pendidikan. Gaji yang saya terima dari mengajar di sekolah swasta cukup memadai, bahkan lebih tinggi daripada beberapa posisi di sektor pemerintah, tergantung pada sekolah dan lokasinya. Selain itu, saya merasa lingkungan kerjanya jauh lebih dinamis dan mendukung perkembangan profesional saya.
Namun, banyak orang masih terjebak dalam mitos bahwa bekerja di sektor swasta tidak aman. Hal ini sering kali dikaitkan dengan ketidakpastian kontrak kerja atau ketergantungan pada pendanaan sekolah swasta. Padahal, kenyataannya banyak sekolah swasta yang memiliki manajemen yang profesional, sistem pengelolaan yang baik, dan kesempatan untuk berkembang dalam jangka panjang. Memang ada tantangan yang berbeda dibandingkan dengan bekerja di sektor pemerintah, namun dengan adanya fleksibilitas, ruang untuk berkembang, dan peluang untuk berinovasi, saya merasa lebih diberdayakan dalam peran saya sebagai pendidik.