Mohon tunggu...
Koteka Kompasiana
Koteka Kompasiana Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas Traveler Kompasiana

KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) Selalu dibawa kemana saja dan tiada gantinya. | Koteka adalah komunitas yang didesain untuk membebaskan jiwa-jiwa merdeka. | Anda bebas menuliskan apapun yang berkaitan dengan serba-serbi traveling. | Terbentuk: 20 April 2015, Founder: Pepih Nugraha, Co-founder: Wardah Fajri, Nanang Diyanto, Dhave Danang, Olive Bendon, Gana Stegmann, Arif Lukman Hakim, Isjet, Ella | Segeralah join FB @KOTeka (Komunitas Traveler Kompasiana) Twitter@kotekasiana, Instagram @kotekasiana dan like fanspage-nya. Senang jika menulis di Kompasiana, memberi tag Koteka dan Kotekasiana di tiap tulisan anda! E-mail: Kotekakompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Event Komunitas Offline Artikel Utama

Kotekatrip-3: Dolan Kudus Lebih Keren

10 Maret 2023   21:28 Diperbarui: 11 Maret 2023   12:16 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kotekatrip-3: Dolan Kudus lebih keren! (dok.Koteka)

Pengen ikutan? Dolan ke Kudus, lebih keren!

Simak syarat dan ketentuan berikut:

Menjadi anggota Koteka atau Semarkutigakom dengan cara follow salah dua medsos komunitas masing-masing: Komunitas Traveler Kompasiana di: Kompasiana.com @Komunitas Traveler Kompasiana, Instagram @kotekasiana, Twitter @kotekasiana, Facebook @komunitastravelerkompasiana atau subscribe youtube @komunitas Traveler Kompasiana atau di Komunitas Semarkutigakom yakni, Instagram @Kompasianerjateng, Kompasiana.com  @semarkutigakom

Menulis satu artikel reportase Kotekatrip Kudus setelah acara berlangsung dan mengirimkan link ke Whatsapp group Kotekatrip-3 Kudus, Negeri 4 Menara (tag: Kotekatrip3kudus, dolankuduslebihkeren, edukasitamanmenara)

Posting perjalanan di insta story (mohon di highlight supaya nggak ilang) dan tag @kotekasiana, masukkan potongan video di  channel youtube kalian untuk membantu promosi wisata disbudparkudus.

Seru banget acaranya, lho. Secara Kudus terkenal nggak hanya menara Kudusnya tapi juga tradisi Dandangan. Itu festival yang sudah ada sejak zamannya Sunan Kudus. 

Di mana para santri menunggu pengumuman dari Sunan Kudus tentang penentuan awal puasa di depan Masjid Menara Kudus. Sang ahli ilmu falak yang pandai menghitun hari dan bulan dalam kalender hijriah itu akan mengumumkan awal datangnya bulan ramadan dengan memukul bedug di dua waktu. 

Bedug pertama untuk mengumpulkan masyarakat. Bedug kedua untuk memutuskan sekaligus membuka awal Ramadan setelah sholat Isya. Bunyi bedug "Dhang" yang nyaring, menjadi ide untuk menamakan tradisi abad -16 itu dengan nama "Dhandangan." 

Selain oleh murid-murid Sunan Kudus, acara dihadiri Sultan Trenggono dari Kerajaan Demak, Sultan Hadirin dari Jepara, hingga Aryo Penangsang dari Blora.

Zaman now, masyarakat dari luar Kudus, juga antusias menunggu pengumuman di depan Masjid Menara Kudus. Di mana ada pasar malam yang diselenggarakan setiap menjelang Ramadan yang dimanfaatkan wargs dengan menjual makanan tradisional siap saji. 

Pasar kaget tersebut menjadi bagian dari tradisi Dhandangan. Sejak tahun 1980-an, ada juga penjaja pakaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Event Komunitas Offline Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun