Mohon tunggu...
Koteka Kompasiana
Koteka Kompasiana Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas Traveler Kompasiana

KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) Selalu dibawa kemana saja dan tiada gantinya. | Koteka adalah komunitas yang didesain untuk membebaskan jiwa-jiwa merdeka. | Anda bebas menuliskan apapun yang berkaitan dengan serba-serbi traveling. | Terbentuk: 20 April 2015, Founder: Pepih Nugraha, Co-founder: Wardah Fajri, Nanang Diyanto, Dhave Danang, Olive Bendon, Gana Stegmann, Arif Lukman Hakim, Isjet, Ella | Segeralah join FB @KOTeka (Komunitas Traveler Kompasiana) Twitter@kotekasiana, Instagram @kotekasiana dan like fanspage-nya. Senang jika menulis di Kompasiana, memberi tag Koteka dan Kotekasiana di tiap tulisan anda! E-mail: Kotekakompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Event Komunitas Online Artikel Utama

Menengok Cappadocia dan Suasana Ramadan di Turki, Yuk!

29 April 2022   04:06 Diperbarui: 30 April 2022   05:38 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sabtu ini kita ke Turki, yuk! (dok.Koteka/Click)

Hi, everyone, apa kabar?

Masih sehat dan bahagia?

Sabtu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana sudah mengajak kalian memperingati hari Kartini bersama Dharma wanita se-Jerman. Bekerja sama dengan Dharma Wanita KJRI Frankfurt, ada 28 peserta yang hadir. Kebanyakan mengenakan wastra nusantara. 

Iya, karena tema yang diangkat adalah "Mencintai Wastra Nusantara Sepenuh Hati." Hadir selaku narasumber pertama, Dra. Wening Esthyprobo Fatandari, M.A yang merupakan Dubes LBBP RI Budapest 2014-2018. 

Hari itu merupakan keempat kalinya ibu Wening berbagi pengalamannya. Kali itu adalah tentang bagaimana beliau sangat mencintai fashion yang bahannya adalah dari wastra nusantara. Dimulai dari menikah dengan mengoleksi pakaian pengantin sarimbit yang dimilikinya, beliau mulai mengumpulkan satu demi satu wastra nusantara jika berkunjung ke pulau-pulau dari Sabang hingga Merauke.

Barangkali memang buah tak jauh jatuhnya dari pohon. Rama Andaryaka Wisnuprabu dan Ibunda adalah sosok yang menjadi contoh dalam mencintai warisan budaya Indonesia ini. 

Biasanya ibunda akan melipat kain untuk ayahanda. Kebiasaan ini menjadi kebiasaan beliau. Tampil cantik dan berkepribadian Indonesia pastilah membanggakan nggak hanya ketika di tanah air tapi juga saat di luar negeri. 

Sayang banyak orang Eropa yang memiliki image bahwa wastra Indonesia itu mahal. Padahal banyak yang murah, namun tentu dengan kualitas rendah.

Narasumber kedua, Poppy Karim berhalangan hadir, walaupun demikian, ibu dubes juga menceritakan bagaimana desainer Indonesia itu memperkenalkan karyanya, mengharumkan nama Indonesia di Hongaria misalnya (dengan kebaya dan batik). Bahkan ibu Wening masih ingat bahwa saat akan dilantik presiden, mbak Poppy lah yang menjadikan beliau queen dengan kebaya hijau dan kaya akan payet.

Selain ibu dubes, ketua DWP KJRI Frankfurt, Ibu Lilies Ekawaty Somantri yang memberikan sambutan saat pembukaan, juga ikut menceritakan kiprahnya dalam melestarikan wastra nusantara. Memakai kain batik ataupun kebaya bukan hal yang asing bagi beliau saat mendampingi bapak Konsul Jendral RI, Acep Somantri dalam menjalankan tugas diplomatik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Event Komunitas Online Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun