Mohon tunggu...
Kopi santri
Kopi santri Mohon Tunggu... Lainnya - Berpeci pecinta kopi

Membaca atas nama Tuhan, Menulis untuk keabadian, Bergerak atas dasar kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pahami Macam-Macam Nafs dalam Diri Manusia

28 Januari 2022   00:31 Diperbarui: 28 Januari 2022   00:39 1735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diagram Nafs Yang Penuh Penyesalan

Pada model ini kita bisa buat dengan bentuk oval dari gambaran jiwa. Adapaun hal-hal yang termuat di dalamnya yang bisa kita ketahui ialah, keangkuhan, ego, terlepas dari kepakaan batiniah kita yang sedang tumbuh.

  • The Inspired Nafs (Nafs Yang Terilhami)

At this third stage, we begin to take genuine pleasure in prayer, meditation, and other spiritual activities. We begin to experience for our selves the religious and spiritual truths we have only heard or read about up until now. We  begin to feel genuine love for God and for others. This is also the beginning of the real practice of Sufism. Prior to this, the best we can accomplish is superficial understanding and mechanical worship. The ruler of this stage is wisdom and the prime minister is love. The traits of this stage include generosity, satisfaction with small things, surrender to God, humility, and repentance.

Pada tingkatan ini, kita mulai merasakan kesenangan sejati di dalam berdoa. Meditasi, dan kegiatan psiritual lainnya. Kita mulai menemukan sendiri kebenaran sejati yang selama ini tertutup dari pandangan kasat mata kita dan tidak terbaca oleh alam sadar kita. karena pada dasarnya kita seringkali mengalami kegagalan demi kegegalan dalam mengubah kebiasaan buruk sehari-hari. Kemudian, secara tiba-tiba kebiasaan-kebiasaan lama ini kehilangan kendali atas diri kita. apa yang semula menarik kemudian secara spontan berubah derastis menjadi hal yang tidak menarik lagi. Inilah dampak bagi orang yang sudah berada pada tingkatan nafs yang terilhami. Lebih lanjut, terdapat kota Nafs yang terilhami yang bisa kita ketahui untuk dipelajari. Kota cinta dan Ilham adalah sebuah wilayah yang kompleks, dengan wilayah positif dan negatif, egoisme dan kemunafikan tentu tidak tertinggal di dalamnya. Namun, yang perlu kita ketahui dari hal ini ialah, kita bisa menemukan kebenaran dari segi spirtual pada jiwa kita, sebab Allah Swt. yang langsung memberikan cahaya-Nya kepada hati kita.

Akan tetapi, perlu kita ketahui, nafs yang terilhami ini juga kerap kali terdapat bahaya yang senantiasa mengintai. Sebab, tingkatan ini adalah titik tolak yang kritis. Keburukan-keburukan nafs tirani dan perjuangan tak berujunga dari nafs yang penuh penyesalan yang telah dilalui belumlah berada pada puncak aman. Dalam artian, nafs yang terilhami ini masih mudah rentan dari gangguan-gangguan nafs tirani dan nafs penyesalan.

  • The Serene Nafs (Nafs Yang Tentram)

The ruler of this stage is also wisdom and the prime minister is love. The characteristics of the serene nafs include trust in God, good actions, spiritual pleasure, worship, gratitude, and contentment. According to Sheikh Safer, we are safe from the major distortions of the negative ego only when we have raeched this stage, and even at this and at later stages, the negative ego can still affect us, if only momentarily. God directly addresses this level of nafs in the following passage from the Koran: "O nafs at peace (serene nafs)/return to you Lord,/Well pleased/and well pleasing to God." (89:27-30).

Penguasa pada tingkatan ini adalah kearifan dan perdana menterinya ialah cinta. Sifat-sifat nafs yang tentram ini mencakup keyakinan terhadap Tuhan, perilaku baik, kenikmatan spiritual, pemujaan, rasa syukur, dan kepuasan hati. Menurut Syekh Safer, kita aman dari pengrusakan besar ego negatif hanya setelah kita sampai pada tingkatan ini, bahkan pada tingkatan ini dan tingaktan selanjutnya, ego negatif masih dapat memengaruhi kita, meskipun hanya sementara. Tuhan secara langsung menyebut tingkatan nafs ini dalam ayat Al-Qur'an berikut. "Hai Jiwa yang tentram kembalilah kepada Tuhanmu, dengan ridha dan diridhai (Tuhan)." Salah satu hal paling dasar pada tingkatan ini ialah pembukaan hati. Sebab dengan terbukanya hati, secara tidak sadar alam bawah sadar akan mudah menerima berbagai hal dan cahaya kebenaran dari Allah Swt. kemudian cahaya hati menetralkan kecenderungan-kecenderungan negatif dan angan-angan tingkat nafs yang lebih rendah.

Adapun wilayah-wilayah yang bisa dijamah oleh nafs yang tentram ini ialah : Pusat Jiwa, Ruh/jiwa, alam bawah sadar-atas, alam bawah sadar tengah, wilayah kepekaan, dan alam bawah sadar bawah.

  • The Plased Nafs (Nafs Yang Rida)

At the stage we are not only content with our lot, we are pleased even with the difficulties and trials of life, which also come from God. The state of the pleased nafs is very different from the way we usually experience the world. We realize that we are continually surrounded by God's mercy and compassion.

Pada tingkatan ini, kita tidak hanya merasa puas terhadap takdir yang kita jalani, tapi kita juga merasa puas terhadap segala kesulitan dan ujian kehidupan, yang juga berasal dari Tuhan. Kondisi nafs ini sangatlah berbeda dengan cara yang biasa kita lakukan di dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Kita menyadari bahwa kita secara kontinu dikelilingi oleh rahmat dan belas kasih Tuhan. Lebih lanjut, wilayah nafs yang rida ini bisa dijumpai pada diagram nafs rida dengan bentuk oval, yang diantaranya terdapat wilayah: Tuhan, Jiwa/ruh, Pusat Jiwa "Aku", alam bawah sadar atas, alam bawah sadar tengah, "Aku", wilayah kepekaan, dan alam bawah sadar bawah.

  • The Nafs Pleasing to God (Nafs Yang Diridai Tuhan)

Ibn Arabi points our that this is the level of inner marriage of self and spirit. In Arabic, the self is feminine and the spirit is masculine. He writes that this inner marriage produces a child, which is located in the heart. The psirit inspires the self to uplift itself and then the heart follows. The inner strugless and sense of multiplicity are gone. One Sheikh illustrated this state of inner unity as follow, "I choose whichever states God choose for me and keeps me in. If God keeps me rich, I will not be forgetful, and if God wishes me to be poor, I will not be greedy and rebellious."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun