Banyak yang mulai berhitung politis. Tapi benarkah kepentingan politik harus berada di atas kepentingan pelayanan publik ?. Benarkah lebih penting menyelamatkan citra, dan membiarkan asa warga Polman padam ?.
Di tengah semua ini, DPRD dan Pemkab Polman seperti dua kutub yang belum bertemu. Seharusnya mereka duduk bersama, bukan saling menunggu.Â
Karena nanti, ketika DAK benar-benar tidak turun, tidak ada lagi yang bisa disalahkan---kecuali kita sendiri, yang memilih diam ketika tindakan dibutuhkan.
Dan di sekolah yang atapnya bocor tadi, murid-murid kecil masih belajar mengeja cita-cita. Mereka belum tahu apa itu DAK, atau SPTJM.Â
Tapi mereka tahu, mereka butuh meja belajar yang tak lapuk, ruang kelas yang tak becek, dan guru yang bisa mengajar dengan tenang.
Satu tanda tangan bisa membuat semua itu lebih dekat---atau menjadikannya makin jauh.
Dan waktu untuk memilih arah, hampir habis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI