Mohon tunggu...
Yudho Sasongko
Yudho Sasongko Mohon Tunggu... Freelancer - UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

narahubung: https://linkfly.to/yudhosasongko

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Aku yang Terpaku

25 April 2020   20:51 Diperbarui: 25 April 2020   20:59 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayat-ayat pilihan Ramadan bagian - 4

Al Baqarah 30

Tuhan berfirman: sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.

Trail head (pintu rimba) selalu indah, mari gembira memasukinya sambil berdendang:

Anna al samit (aku yang terpaku)
Annaa sahiib al Rajiifati (aku sahabat gempa)
Annaa saahib zalzalati (aku sahabat bumi yang tremor)
Wa nasyriq qobla makhluqaat (bercahaya sebelum makhluk lain bercahaya)
Memandang semua sebagai kehendak-Nya

Tanpa menyisakan kutuk dan sesal
Iluminasi bersih hati
Tanpa sulit dan menyulitkan
Nuraaniyyati (iluminasi)
Nuraaniyyati (iluminasi)

Bagian akhir surah al Baqarah ayat 30 ini merupakan penggalan terakhir yang merupakan jawaban dari pertanyaan penghormatan dalam sebuah rangkaian hamzah ta'ajjubiyah.

Fungsi dari hamzah ta'ajjubiyah yang mengawali kalimat tanya (istifhamiyyah) adalah sebagai penyelamat (savior) retorika para malaikat yang krusial (bertanya balik tentang khilafah bumi yang akan diberikan kepada manusia).

Inni 'alamu maa ta'lamuun (sesunguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui )

Sebagaimana retorika dan wilayatul af'al (perimeter jelajah) Nabi Musa as yang terpaku dan mentok dengan al sirru nya tindakan dan aksi (min sifatul af'al) Nabi Khidir as yang nyeleneh dan aneh saat dihadapkan pada istifham (pertanyaan) sepanjang perjalanan spiritualnya.

Atau tindakan seorang senior yang aneh, dengan istilah: tidak ada demokrasi dalam pendakian dan penjelajahan krusial!

Yang lebih tahu adalah dominan. Yang menguasai adalah malignan (buas) demi sebuah kemaslahatan.

Itulah iluminasi dari ayat diatas sebagai jawaban yang singkat dan padat, ketika Allah swt Yang Maha Tahu meluluskan manusia sebagai khalifah bumi dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Gramatikal

1. Qolaa (telah berkata) merupakan rangkaian al jumlah al musta'nifah (kalimat introduksi yang independen) dengan komposisi awal fi'il mudhori (kata kerja bentuk sedang akan).

2. Inni (Sesunngguhnya Aku)

Merupakan isim inna.

3. 'Alamu (mengetahui)

Merupakan fi'il mudhori (bentuk sedang akan) yang marfu' dengan dhomir mustatir.

4. Maa laa ta'lamuun (apa yang tidak kalian ketahui)

Merupakan gabungan dari isim maushul yang nashob dengan maf'ul bih.

Tafsir

1. Allah adalah Tuhan Yang Maha Tahu. Salah satu Nama Baik-Nya pada asma'ul husna adalah al 'aliim (Yang Maha Mengetahui). Dalam ayat ini telah memberikan jawaban singkat dan padat dengan formasi kalimat introduksi independen (al jumlah al musta'nifah).

2. Kalimat istifham dengan hamzah ta'ajjubiyyah yang dilontarkan malaikat adalah bukti adanya batasan al wilayatul af'al atau perimeter jelajah (ilmu pengetahuan/kognitif) dan sifatul af'al (aksi/motorik) malaikat yang terbatas. Artinya ada batasan antara kreator dan kreasi.

3. Statemen of agreement (kalimat persetujuan) pada al jumlah al musta'nifah (introduksi independen) yang diperkuat dengan isim inna menandai legalnya kepemimpinan bumi oleh manusia.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun