Proses shutdown atau restart juga sangat lama.
Task Manager menunjukkan Disk Usage 100% terus-menerus walau tidak ada aplikasi berat.
Masalah ini membuat banyak orang salah diagnosa. Tidak jarang pengguna mengganti RAM, melakukan defragment, instal ulang sistem, bahkan memformat ulang hard disk. Tapi semua usaha itu tidak menyelesaikan akar masalah jika HDD-nya sendiri sudah bermasalah secara fisik atau logis.
Pemeriksaan Awal: Uji Tanpa Hard Drive
Langkah diagnosis paling mudah yang bisa dilakukan teknisi adalah: lepas hard drive-nya dan coba hidupkan laptop via USB Boot seperti live Linux atau media instalasi Windows.
Jika laptop bisa berjalan mulus tanpa gejala lambat saat HDD dilepas, besar kemungkinan memang hard disk itulah biang keroknya.
Dalam kasus ini, laptop langsung menyala normal saat HDD dilepas. Task manager tidak menunjukkan anomali. Bahkan, loading Windows dari USB jauh lebih cepat. Ini jadi bukti kuat bahwa kerusakan HDD bisa menghambat seluruh proses sistem operasi, bahkan sebelum user bisa mengakses desktop.
Kenapa Hard Disk yang Bermasalah Bisa Bikin Laptop Lemot?
Hard disk adalah tempat penyimpanan data utama, termasuk sistem operasi. Ketika komponen ini rusak---baik itu secara fisik (bad sector, head crash) atau logis (corrupt partition table)---akses data menjadi terganggu. Sistem operasi Windows yang sangat bergantung pada file-file sistem di dalam HDD jadi kesulitan membaca dan menulis informasi.