Ketika SSD rusak, proses recovery data jauh lebih rumit daripada HDD. Data di SSD seringkali dienkripsi secara internal dan tersebar di berbagai chip flash, yang membuat teknik pemulihan data sangat kompleks dan mahal. Bahkan, dalam banyak kasus, data tidak bisa dipulihkan sama sekali.
Dan karena SSD bisa gagal total tanpa peringatan, kamu bisa kehilangan semua data penting dalam sekejap.
Apa Solusinya? Gunakan SSD dengan Bijak!
Bukan berarti SSD tidak boleh digunakan sama sekali. SSD tetap ideal untuk sistem operasi, aplikasi, dan file kerja harian karena kecepatannya. Tapi untuk data penting seperti dokumen legal, arsip keluarga, video kenangan, dan backup proyek bisnis? Berikut langkah bijak yang bisa diambil:
Gunakan HDD untuk Backup Jangka Panjang: HDD lebih stabil dan lebih murah untuk kapasitas besar.
Lakukan Cadangan Berkala: Simpan salinan data di cloud atau perangkat eksternal.
Gunakan SSD Berkualitas Tinggi: Pilih SSD dari merek ternama dengan rating endurance tinggi.
Pantau Kesehatan SSD: Gunakan software monitoring seperti Hard Disk Sentinel untuk memantau kondisi kesehatan SSD sebelum terlambat.
Kecepatan Boleh, Tapi Jangan Lupakan Ketahanan
SSD memang memberikan kenyamanan dan performa, tapi bukan berarti cocok untuk semua jenis data. Data penting butuh penyimpanan yang tangguh dan tahan lama, bukan hanya cepat. Gunakan SSD untuk mempercepat aktivitas kerja, tapi simpan arsip berharga di tempat yang lebih aman seperti HDD atau cloud storage dengan enkripsi dan cadangan otomatis.
Ingat, data bisa dicari ulang, tapi kenangan dan dokumen penting seringkali tak tergantikan.