Mohon tunggu...
Konstantin Beda Keda
Konstantin Beda Keda Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMP Negeri Amar

hobi saya adalah bernyanyi dan menulis karya seni.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Hasil Adaptasi Sebuah Kisah Nyata tentang Perasaan Seorang Pemuda terhadap Gadis Pujaannya

28 September 2022   08:43 Diperbarui: 28 September 2022   08:58 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mereka ternyata sama-sama saling mencintai, meskipun dengan sadar mereka tahu bahwa cinta mereka terlarang, dibatasi oleh keabadian masa yang tak mungkin untuk digenggam terlalu lama.

 “ sten, sebenarnya saya sangat mencintaimu. Saya juga kagum dengan pribadimu yang begitu baik. Tapi hati kecilku seakan tak mau untuk harus jujur dengan ini semua, “ dengan sedih hati zena mengungkapkan isi hatinya, sementara air matanya masih tetap menetes membasahi sebagian pipinya.

 “ zen, harus aku berkata apalagi. aku pun tak tahu. Terima kasih atas kejujuranmu, terima kasih zen. Kini saya sudah mengetahui isi hatimu. Saya Cuma ingin kita bisa berbagi kasih sayang dengan cara yang wajar. Toh itupun kalau kamu mau, zen. Kalaupun tidak bisa, biar kita jadi sahabat baik saja. Itu juga sudah cukup untuk kebahagiaanku. “

Cinta terkadang menghendaki hati untuk melangkah maju walaupun kenyataannya nurani tahu bahwa itu adalah hal terlarang. Begitupun bayang-bayang kerapuan yang selalu mencekam disaat berjalan, kala mata batin tahu dengan pasti arah jalan yang sudah dibatasi pertemuan. 

Namun cinta punya cerita tersendiri yang barangkali tak semuanya dialami oleh setiap pribadi yang menjalaninya. Dan cerita itu secara sadar hadir ke permukaan sebagai bentuk penghargaan untuk nurani, dan untuk dikenang dalam sejarah pertualangan cinta di bumi emas tanah cendrawasih. 

Begitulah hal yang diinginkan oleh stenly dan zena. Hati kecil mereka tak mampuh untuk menutupi kejujuran bahwa mereka sama-sama saling mencintai, mereka menghabiskan waktu di malam itu dengan berpelukan sambil ditemani tangisan-tangisan kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun