Baginya, tantangan terbesar dalam edukasi kesehatan gigi bukanlah soal teknik, melainkan mengubah kebiasaan dan cara pandang.
"Tantangan terbesarnya adalah mengubah kebiasaan dan cara pandang. Banyak yang masih menganggap gigi bukan prioritas, padahal efeknya bisa menjalar ke seluruh tubuh. Edukasi gigi tidak cukup lewat teori, tapi perlu pendekatan emosional dan visual agar masyarakat merasa dekat dan memahami maknanya," ujarnya.
Ia menyoroti salah satu miskonsepsi terbesar di masyarakat, yaitu anggapan bahwa pergi ke dokter gigi hanya perlu dilakukan saat sedang sakit. Padahal, pendekatan ini seharusnya bersifat preventif (mencegah), bukan reaktif (mengobati).
Sikap reaktif inilah yang sering kali berujung pada kebiasaan berbahaya, seperti mengobati sakit gigi secara mandiri dengan obat-obatan yang dibeli di warung.
drg. Fery menjelaskan bahwa obat-obatan semacam itu hanya bersifat menutupi rasa sakit sesaat karena mengandung pereda nyeri (pain killer), namun efeknya akan hilang setelah kandungan obat di dalam tubuh habis.
Lebih dari itu, tubuh dipaksa bekerja ekstra untuk memetabolisme obat tersebut, yang justru berisiko memicu kerusakan pada organ yang bertanggung jawab atas proses itu.
drg. Fery Setiawan sendiri merupakan seorang dosen (akademisi) di Fakultas Kedokteran Gigi IIK Bhakti Wiyata, Kediri, yang menaruh minat besar pada bidang odontologi forensik.
Passion terbesarnya adalah menjembatani ilmu pengetahuan dengan masyarakat. Ia memiliki keinginan kuat untuk mengubah ilmu kedokteran yang tampak rumit menjadi sebuah cerita yang bisa dipahami, dinikmati, dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Hal inilah yang mendorongnya untuk aktif menulis dan berbagi pengetahuan di platform publik seperti Kompasiana.
Karena itu, drg Fery ingin mengajak sekaligus menantang kamu untuk ikutan Topik Pilihan mengenai kesehatan gigi dan mulut.
Nantinya kamu diminta untuk menuangkan pengalaman paling berkesan. Misalnya, cerita soal sakit gigi paling dramatis dalam hidupmu. Atau, punya tips dan trik untuk melakukan perawatan gigi?