Secara penyebarannya, HIV bisa menjangkiti orang lain melalui:
- Berganti jarum suntik secara bergantian/ sembarangan.
- Melalui body piercing (Tato) yang tidak steril.
- Dari ibu ODHA yang sedang hamil pada bayi dalam kandungan.
- Melalui air mani atau cairan vagina serta darah dari luka terbuka dan ciuman dengan penderita yang sariawan.
Sayangnya, beragam stigma yang keliru kerap menyelimuti persepsi publik tentang seseorang yang tengah terjangkit Virus HIV.
Pada akhirnya, menurut Kompasianer Reynal Prasetya, sereka seringkali terisolasi dari lingkungan sosial hingga akhirnya merasa kesepian dan depresi.
"Sudah semestinya kita terus bekerja sama untuk terus menyosialisasikan akan bahaya AIDS ini dan bagaimana cara mencegahnya," tulis Kompasianer Reynal Prasetya.
Baca juga: 40 Tahun Pandemi HIV/AIDS yang Mulai Terlupakan
Barangkali dengan hal ini sedikit banyaknya akan mempengaruhi cara berpikir kita untuk memproteksi diri sendiri dari ancaman AIDS tersebut.
Kompasianer Viane Suwasa menuliskan bahwa harapan untuk hidup bagi para ODHA itu masih terbuka lebar. Mereka membutuhkan sikap yang suportif dari lingkungan sekitar.
Pemain basket NBA terkenal Magic Johnson, misalnya, setelah pemeriksaan fisik sebelum musim NBA 1991-1992 ternyata dinyatakan positif HIV.
Meski sudah mengumumkan pensiun dari dunia profesioanal NBA pada 7 November 1991, akhirnya ia kembali bermain pada All Star Game 1992.
Tim yang dibelanya menang dan Magic Johnson dinobatkan sebagai MVP pada pertandingan tersebut.
Tidak hanya itu, Kompasianer Viane Suwasa juga menceritakana pengalamannya ketika mengundang pengidap HIV/AIDS untuk program di acara radionya.
"Tanpa ragu saya berjabat tangan dengan wanita tersebut, menggenggam erat tangannya tanda memberi semangat dan dukungan moral," tulisnya.