Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Piala Thomas Setelah 19 Tahun meski Tanpa Kibaran Merah-Putih

19 Oktober 2021   05:25 Diperbarui: 19 Oktober 2021   05:38 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia berhasil kembali meraih gelar juara Piala Thomas usai mengalahkan China, di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/2021) malam WIB. Gelar ini merupakan ke-14 kalinya bagi bulu tangkis Indonesia.

Kemenangan Indonesia diraih dengan tiga poin langsung melalui dua tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie dan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Ryan.

Hasil tersebut membuat Indonesia lepas dahaga setelah terakhir kali juara dirasakan pada 19 tahun lalu, atau tepatnya pada tahun 2002.

Kendati begitu, insiden yang sedikit mengecewakan terjadi saat seremoni pemberian gelar. Bendera Indonesia tidak bisa dikibarkan lantaran persoalan kepatuhan prosedural standar antidoping.

Berikut konten-konten menarik dan populer di Kompasiana terkait keberhasilan Indonesia meraih Piala Thomas 2021:

Harapan Sederhana yang Justru Berbuah Juara

Indonesia juara Thomas Cup | Foto: Antara/RITZAU SCANPIX via Kompas.com
Indonesia juara Thomas Cup | Foto: Antara/RITZAU SCANPIX via Kompas.com

Pencapaian ini tidak hanya membuat Kompasianer Deddy Husein Suryanto mengapresiasi tim Thomas, tetapi juga kepada tim Uber Indonesia.

Menurutnya, mereka bisa saja memberikan teladan kepada tim Thomas, bahwa di balik kekurangan kualitas dan determinasi, tim Uber Indonesia bertarung habis-habisan sekuatnya. (Baca selengkapnya)

Ketika Indonesia Memaksa "Roda" China Berputar, Hasil Juara Piala Thomas!

kompas.com
kompas.com

Bulutangkis China seolah menjadi pengecualian dari hukum putaran roda kehidupan. Tak ada periode di mana bulutangkis China benar-benar di bawah. Mereka selalu di atas dan terus menerus mencengkeram supremasi tertinggi bulutangkis dunia dengan kekuatan-kekuatan baru yang dimiliki. (Baca selengkapnya)

7 Faktor Penting yang Menjadikan Indonesia Juara Piala Thomas 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun