Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

3 Penyebab Batal Resign hingga Masihkah Anak Kita Bermain di Bawah Terang Bulan?

13 Maret 2021   05:36 Diperbarui: 13 Maret 2021   05:37 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Shutterstock via Kompas.com)

Mengundurkan diri (resign) dari pekerjaan bagi seorang ibu yang baru saja memiliki anak adalah biasa terjadi. Namun tidak sedikit pula yang tetap melanjutkan kerja setelah cuti.

Seperti yang diceritakan Kompasianer Uli Hartati, Ia batal resign atau mengambil keputusan untuk menjadi working mom saja alih-alih full time mom. Dengan beberapa pertimbangan yang dimiliki dan kantor yang memberikan cuti khusus selama 6 bulan, nyatanya selama periode cuti tersebut ia tidak merasa bahagia.

Saat menyadari ini aku semakin yakin untuk menunda resign, bahkan cuti khusus selama 6 bulan itu hanya aku gunakan 3 bulan. Setelah anakku MPASI aku kembali ke kantor dan meski orang melihatnya melelahkan tapi ternyata bekerja membuat aku bahagia.

Apa Sebabnya? Simak ceritanya bersama 5 konten terpopuler di Kompasiana untuk pagi ini (13/03):

3 Penyebab Aku Batal Resign

Batal Resign? - by Canva Design by Ulihape
Batal Resign? - by Canva Design by Ulihape
Sebenarnya aku sudah pernah mencoba resign namun aku menyadari bahwa menjadi working mom adalah jalan ninjaku untuk mendapatkan "kebebasan" dari rasa lelah mengurus rumah tangga. (Baca selengkapnya)

Archi dan Arcil, Film Animasi Arkeologi yang Mencerdaskan

Ilustrasi Film Animasi Arkeologi Petualangan Arcil produksi Balai Arkeologi Yogyakarta. Sumber Balar Yogya via Djualianto Susantio/Kompasiana
Ilustrasi Film Animasi Arkeologi Petualangan Arcil produksi Balai Arkeologi Yogyakarta. Sumber Balar Yogya via Djualianto Susantio/Kompasiana
Di Indonesia, masih sangat jarang film animasi yang kontennya berisi informasi dan pengetahuan arkeologi. Untuk Film animasi arkeologi ada beberapa film animasi arkeologi buatan putra putri bangsa, generasi baru arkeologi Indonesia. (Baca selengkapnya)

Masihkah Anak-anak Kita Bermain di Bawah Terang Bulan?

Ilustrasi keceriaan anak-anak bermain menjelang malam. (Gambar: unsplash.com/@ben_mcleod)
Ilustrasi keceriaan anak-anak bermain menjelang malam. (Gambar: unsplash.com/@ben_mcleod)
Saya masih menikmati momen keindahan dan keriangan bulan purnama saat saya masih kecil. Saat itu listrik sebenarnya sudah ada walaupun belum merata. Setiap bulan penuh, saya akan bermain-main dengan teman-teman. Macam-macam permainan tradisional yang mungkin sudah tidak banyak dikenal pada masa kini. (Baca selengkapnya)

F-16 Viper Gagal Dibeli Indonesia, Ini Alasannya

Deskripsi : F-16 Viper Gagal Dibeli Indonesia, ini Alasanya (Dok. pribadi)
Deskripsi : F-16 Viper Gagal Dibeli Indonesia, ini Alasanya (Dok. pribadi)
F-16 Viper merupakan versi tercanggih dan terbaru dari seri F-16. Ada apa gerangan kok gagal dibeli? Menurut penulis ada beberapa alasan kenapa F-16 Viper tidak jadi diakuasisi oleh Pemerintah Indonesia. (Baca selengkapnya)

Nasib Para Ibu Kantin yang Pasrah Menanti Sekolah Masuk Lagi

Shutterstock via Kompas.com
Shutterstock via Kompas.com
Isu-isu tentang sekolah akan masuk tatap muka lagi memang banyak bertebaran, sayangnya tidak satu pun isu tersebut menjadi kenyataan.

Katanya sekarang para pemilik kantin yang tutup sementara tadi sudah pulang ikut mertua dan orang tua mereka di kampung halaman, bekerja serabutan, selebihnya bernasib bagaimana tidak ada yang tahu. (Baca selengkapnya)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun