Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kalau Harus Pilih: Jenjang Pendidikan, Pengalaman Kerja, atau Nikah Dulu?

11 Februari 2021   05:13 Diperbarui: 11 Februari 2021   05:18 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah Kompasiana dari Pixabay

Biasanya yang galau semacam ini banyak dialami para fresh graduate. Mereka kerap kebingungan antara pendidikan, pengalaman kerja, atau justru menikah.

Enggak sedikit yang ingin meneruskan jenjang pendidikan, tapi takut menjadikannya minim pengalaman bekerja nantinya.

Namun kalau memilih bekerja dilemanya adalah ijazah S1 sekarang memang bisa dapat apa. Di sisi lain juga engga sedikit yang berpikir, "apa gue nikah saja, ya?"

Konten terkait hal ini menjadi salah satu artikel populer di Kompasiana, Rabu (10/02/2020). Penasaran seperti apa?

Berikut konten-konten populer Kompasiana yang sudah dirangkum:

Pilih Mana, Jenjang Pendidikan atau Pengalaman Kerja?

Dokumentasi Novy Setyowati: Ilustrasi ke mana harus melangkah?
Dokumentasi Novy Setyowati: Ilustrasi ke mana harus melangkah?

Pernahkah terpikir, kualifikasi apa yang sebenarnya lebih disukai oleh perusahaan? Seberapa berpengaruh sebenarnya jenjang pendidikan yang kita punya? Apakah S1 saja cukup? Ataukah harus dilanjutkan hingga S2 dan S3?

Atau, S1 saja cukup asal pengalaman kerja seabrek? Lalu bagaimana dengan para lulusan S1 yang notabene tidak ada pengalaman kerja sama sekali? Sebenarnya, mana sih yang harus didahulukan, sekolah lagi atau kerja saja terus? (Baca selenkgapnya)

"Udah Ah Capek, Mau Nikah Aja!"

freepik.com/freepic.diller
freepik.com/freepic.diller

Pernikahan dini seolah-oleh menjadi penyakit modern saat ini. Pokoknya apapun masalahnya solusinya adalah nikah, beres. Padahal, kan, tidak seperti itu.

Lalu harus bagiamana? (Baca selenkgapnya)

Bekerja di Lingkungan Kerja Toxic? Bagaimana Bisa Konsentrasi?

Sumber foto: Austin Distel on unsplash.com
Sumber foto: Austin Distel on unsplash.com

Memang ngga semua orang beruntung bisa bekerja di lingkungan kerja yang ideal. Lingkungan kerja yang mendukung perkembangan dan pertumbuhan kariernya.

Banyak orang yang bisa dibilang "kurang beruntung" karena harus bekerja di lingkungan kerja yang toxic.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun