Mohon tunggu...
Novi Setyowati
Novi Setyowati Mohon Tunggu... Lainnya - berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pilih Mana, Jenjang Pendidikan atau Pengalaman Kerja?

5 Februari 2021   08:00 Diperbarui: 10 Februari 2021   10:39 2032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi: Ilustrasi ke mana harus melangkah?

Pernahkah terpikir, kualifikasi apa yang sebenarnya lebih disukai oleh perusahaan? Seberapa berpengaruh sebenarnya jenjang pendidikan yang kita punya? Apakah S1 saja cukup? Ataukah harus dilanjutkan hingga S2 dan S3? Atau, S1 saja cukup asal pengalaman kerja seabrek? Lalu bagaimana dengan para lulusan S1 yang notabene tidak ada pengalaman kerja sama sekali? Sebenarnya, mana sih yang harus didahulukan, sekolah lagi atau kerja saja terus?

Sejak duduk di bangku SMP saya selalu berangan-angan untuk bisa bersekolah di luar negeri. Tapi, apa daya. Kemampuan keluarga yang pas-pasan tak bisa membawa impian ini secara mudah. Karenanya saya bertekad suatu hari nanti saya harus bisa mendapatkan beasiswa untuk studi di luar negeri.

Berpindah ke bangku SMA, saya mulai mencari-cari informasi beasiswa untuk S2. Saya mulai giat memikirkan kira-kira negara mana yang ingin saya singgahi dan bagaimana kiat-kiat sukses mendapatkan beasiswa. Saya pun menentukan, kelak saya harus melanjutkan S2 paling tidak dua tahun setelah saya lulus S1.

Tapi ternyata, jalannya tetap tidak mudah, Bung! Dua tahun berturut-turut mendaftar beasiswa, tak ada yang lolos. Tahun ketiga, tetap saja tak lolos.

"Ah sudahlah, toh aku juga masih bisa fokus bekerja", pikir saya. Sambil tetap harap-harap cemas apakah saya masih bisa mewujudkan impian masa SMP itu.

Keinginan pun masih menggebu-gebu. Tahun keempat saya lanjutkan perjalanan mendaftar beasiswa, kali ini saya mendaftar lebih banyak beasiswa daripada tahun-tahun sebelumnya. "Siapa tau rejeki", batin saya.

Dan tepat di tahun keempat itu, aplikasi beasiswa saya ada yang lolos! Hore! Senangnya bukan main!

Namun, seketika terbersit kekhawatiran, memikirkan apakah pengalaman kerja saya yang masih sangat minim ini bisa membuat saya terus melanjutkan hidup setelah menyelesaikan S2 nanti? Terkadang saya merasa pengalaman kerja saya masih sangat kurang. Ah, tahu sendiri kan, persaingan kerja sungguhlah sangat kompetitif.

Tapi dipikir-pikir lagi, ah, tak usah khawatir. "Kan jenjang pendidikan semakin tinggi, seharusnya kualifikasi diri pun menjadi bertambah, kesempatan juga semakin terbuka", pikir saya kala itu.

"Ya sudah, bismillah saja. Toh, ini kan yang dari dulu diinginkan, sekolah lagi, di luar negeri, dan gratis pula!", lanjut saya.
Tepat bulan Oktober tahun lalu saya menyelesaikan studi saya dan membawa pulang ijazah. Dan hingga detik ini, entah karena pandemi ataupun faktor lainnya, saya masih kesulitan memperoleh pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun