Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerita Malam Jumat untuk Kamu yang Masih Terjaga

8 Oktober 2020   17:58 Diperbarui: 8 Oktober 2020   22:04 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: ruangan kosong. (sumber: pixabay/MichaelGaida)

"Jangan ganggu orang lewat. Hadapi aku kalau ingin betumbuk," katanya, ketika keluar dari mobil setelah melewati di antara kedua kaki makhluk besar tersebut. (Baca selengkapnya)

3. Kunti dan Bulan Bulat Sempurna

Ia datang sesuai janji: pada malam ketika bulan purnama bulat sempurna.

Malam semakin terang tersinari. Bayang-bayang yang serupa tak tampak itu, kini bisa kalian lihat dengan mata telanjang. Makhluk-makhluk astral.

Sepasang kekasih menyaksikan Kunti meregang nyawa dengan perut membuncit. Membesar tidak wajar. Hingga orang-orang bergunjing, matinya Kunti karena santet.

Tepat saat bulan bulat sempurna, Kunti meregang dan melepas nyawa. (Baca selengkapnya)

4. Siluman Cicak Pemerkosa Gadis

Kalian tidak perlu terkejut bila kini jarang menemui sosok hantu berwujud hewan. Pasalnya, sudah tidak ada lagi yang berani melakukan ritual ini.

Sederhananya, bagi siapapun yang ingin punya ilmu mengubah diri, maka yang menjadi taruhan adalah nyawa. Kecuali Ki Bejat.

Ki Bejat menyelinap di samping rumah. Duduk bersila dan membaca mantra di kegelapan malam. Ia ulang-ulang mantra itu sampai tubuhnya mengecil dan menjadi cicak.

Esoknya satu desa geger: mati dalam kondisi mengenaskan, dirudapaksa tanpa seorangpun tahu apa yang terjadi pada malam sebelumnya. (Baca selengkapnya)

5. "Hom Pim Pah!" Selanjutnya Siapa yang Mati?

Permainan ini sangat mudah: setiap kali kamu kalah bermain Hom Pim Pah maka kamu mesti menusuk lehermu. Setelah itu, jika kembali kalah, kamu bisa menusuk perutmu hingga ususnya keluar memburai.

Jika sudah mulai permianan ini kamu tidak akan bisa berhenti hingga semua orang dalam permainan mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun