Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Terpopuler: Kenangan Gempa Jogja 14 Tahun Lalu hingga Prediksi Kehidupan Kampus Pasca-Pandemi

29 Mei 2020   05:13 Diperbarui: 29 Mei 2020   05:30 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan: Mahasiswa di Yerusalem menggunakan masker dan penyekat meja untuk mencegah penularan Covid-19 (Foto/JTA-Courtesy Nishmat)

Pada 27 Mei 2020 lalu menjadi peringatan 14 tahun gempa yang meluluhlantakkan Yogyakarta dan sekitarnya. Meski sudah lama berlalu, namun ingatan dahsyatnya guncangan itu serta dampaknya tidak akan terlupa bagi penyintas dan korban.

Seperti Kompasianer Bobby yang kala itu turut merasakan. Dalam artikel yang ia terbitkan kemarin, Bobby mengemukakan bagaimana gempa berdurasi 57 detik itu mengubah dengan cepat situasi kehidupan masyarakat, namun di balik bencana, terdapat hikmah yang diperoleh khususnya bagi warga Jogja saat ini.

Seperti dikeluarkannya peta daerah rawan gempa sekitar DI Yogyakarta dan percontohan teknologi rumah tahan gempa, rumah dome di Sleman.

Selain tentang kenangan gempa Jogja yang populer di Kompasiana kemarin, terdapat juga artikel menarik yang membahas seperti apa situasi pembelajaran di lingkungan kampus pasca pandemi Covid-19?

Berikut 5 daftar konten terpopuler kemarin:

1. Gempa Jogja 14 Tahun Lalu dalam Kenangan Saya: dari "Naga" sampai "Mantan"

Poster pemain sepak bola yang langsung dipasang di pohon, serta karung bekas yang kembali dikumpulkan untuk alas tidur. Di Dusun Bondalem, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Bambang Lipuro, Kabupaten Bantul, ini hampir semua rumah telah rata tanah akibat gempa Yogyakarta pada 27 Mei 2006. Foto: Kompas.com/Amir Sodikin
Poster pemain sepak bola yang langsung dipasang di pohon, serta karung bekas yang kembali dikumpulkan untuk alas tidur. Di Dusun Bondalem, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Bambang Lipuro, Kabupaten Bantul, ini hampir semua rumah telah rata tanah akibat gempa Yogyakarta pada 27 Mei 2006. Foto: Kompas.com/Amir Sodikin
Generasi baru yang lahir pascagempa Jogja bisa saja tidak tahu bahwa gempa dahsyat pernah menghancurkan kehidupan di wilayah yang mereka tempati sekarang. Karena itu, amat penting merawat ingatan akan bencana.

Pemberitaan media akan memori gempa dan pelaksanaan acara untuk mengenang (korban) gempa amat membantu untuk merawat ingatan ini. Pembangunan monumen juga bisa membantu merawat memori pahit bencana yang pernah terjadi. (Baca Selengkapnya)

2. Hong Kong, Si Kereta Cepat yang Kini Melambat

Sungguh tragis melihat kota cantik dan selalu ramai ini seakan menuju ke arah kondisi terburuk sejak 'handover' tahun 1997. (Dokumentasi pribadi penulis)
Sungguh tragis melihat kota cantik dan selalu ramai ini seakan menuju ke arah kondisi terburuk sejak 'handover' tahun 1997. (Dokumentasi pribadi penulis)
Hong Kong memanas lagi. Minggu lalu, bekas Koloni Inggris ini yang dijuluki "The Pearl of the Orient" kembali dilanda demonstrasi yang berujung kerusuhan. Sungguh tragis melihat kota cantik dan selalu ramai ini seakan menuju ke arah kondisi terburuk sejak 'handover' tahun 1997. (Baca Selengkapnya)

3. Aturan New Normal di Perkantoran, Bikin Senang atau Susah Karyawan?

ilustrasi menerapkan kerja dengan kenormalan baru di kantor. (sumber: Pexels.com/Edward Jenner)
ilustrasi menerapkan kerja dengan kenormalan baru di kantor. (sumber: Pexels.com/Edward Jenner)
Setiap perubahan tentu akan membawa dampak, tak terkecuali aturan new normal yang akan diberlakukan bagi dunia usaha di perkantoran.

Setidaknya terdapat 3 aturan yang bisa menimbulkan dampak besar bagi para karyawan. Aturan-aturan itu berkaitan dengan ketentuan menjaga jarak fisik (physical distancing) antar karyawan, pembatasan kerja lembur, dan penyediaan kudapan sehat di kantor. (Baca Selengkapnya)

4. Sebuah Prediksi New Normal dalam Kehidupan Kampus Pasca-Pandemi Covid-19

Ilustrasi: Freepik
Ilustrasi: Freepik
Kombinasi kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dan melalui media digital diprediksi akan banyak digunakan. Sebagai akibatnya, kondisi new normal di kehidupan kampus tidak hanya akan terjadi pada aspek pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun