Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Wahai Freelancer, Perkecil Risiko Krisis Finansialmu dengan Cara Ini

23 April 2020   17:22 Diperbarui: 24 April 2020   16:23 1255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Krisis finansial sedang mengintip para freelancer yang kehilangan klien akibat pandemi (Foto: Shutterstock via kompas.com)

"Misal di film, yang terdampak adalah mereka yang ada di bagian produksi. Tentu tidak memungkinkan produksi film itu syuting dari rumah karena mereka butuh tempat yang secara spesifik berada di sana."

Hal ini berlaku juga untuk subsektor lain seperti misalnya seni pertunjukan atau musik. Memang bisa saja jika dilakukan pertunjukan secara online, tapi yang perlu diingat bahwa dalam subsektor ini pekerjanya bukan hanya sang penampil. Banyak kru panggung yang mendapat upah berdasarkan kehadiran fisik mereka di tempat.

Dalam kondisi pekerjaan yang kontraknya dibatalkan tersebut, para freelancer harus menanggung beban sendiri, terlebih bagi yang memiliki tanggung orangtua, pasangan (istri/suami), atau anak.

Dari survei ini Sindikasi ingin menunjukkan bahwa pandemi telah meningkatkan kerentanan para freelancer yang diukur dari beberapa indikator, seperti potensi upah yang hilang serta adanya orang yang menjadi tanggungan si pekerja.

(Hasil survei dan kertas posisi Sindikasi terkait kerentanan freelancer di tengah krisis Covid-19 bisa dibaca di sini)

Baca juga: Buat yang Jenuh WFH, Dapat Salam dari Freelancer!

Tak Sekadar Bekerja Lepas, Harus Ada Tujuan
Mada Aryanugraha selaku perencana keuangan berulang kali menyampaikan pada klien atau rekan-rekannya yang memilih jalur freelancer, mengenai hal penting yang tentunya akan berkaitan dengan cara mengatur keuangan, yaitu: tujuan.

Ya, Menurut Mada, freelancer harus memiliki tujuan yang mau dicapai selanjutnya, bahkan termasuk soal pensiun. Salah jika freelancer tidak menentukan sejak awal tujuan mereka ke depan. Sebab dengan begitu ia akan menjalani rutinitas yang itu-itu saja.

Sampai kapan? Nah itu dia yang harus ditentukan.

Saat memutuskan menjadi freelancer upayakan sudah punya rancangan yang pasti untuk masa depan (Foto: Unsplash/Bethany Legg)
Saat memutuskan menjadi freelancer upayakan sudah punya rancangan yang pasti untuk masa depan (Foto: Unsplash/Bethany Legg)

Berdasarkan pengalaman selama ini, Mada menuturkan bahwa freelancer sebenarnya merupakan satu tahapan untuk menjadi seorang pengusaha. Bukan berarti lepas dari apa yang selama ini ia lakukan sebagai freelancer, tapi justru menguatkan hal yang sudah dijalankan. Caranya bagaimana? Bangunlah tim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun