Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Populer dalam Sepekan: Gaji dan THR PNS | Tengah Malam Memakamkan Jenazah | Glenn Tutup Usia

12 April 2020   05:39 Diperbarui: 15 April 2020   19:40 3672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang diceritakan oleh Kompasianer Himam Miladi. Tetangganya yang meninggal mau-tidak-mau mesti dimakamkan tengah malam, pukul 12.

Di tengah kebingungan mencari kemungkinan jawabannya, lanjutnya, beberapa orang datang ke rumah duka.

"Pukul 12 malam, mobil jenazah diberangkatkan. Tak ada sirine, karena jalanan sepi seperti suasana pemakaman itu sendiri. Di belakangnya, kami mengiringi dengan berkendara sepeda motor," ungkapnya menceritakan kejadian yang terjadi di tempatnya. (Baca selengkapnya)

3. Circuit Breaker, Usaha Lanjutan Pemerintah Singapura Mengurangi Pandemi Covid-19

Mulai pada 3 April 2020, suasana di Singapura tidak seperti biasanya. Menjelang pukul 16:00 waktu Singapura, tulis Kompasianer Diponegoro, antrean panjang terlihat di berbagai tempat.

Ternyata, pada waktu yang sama, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loon,  mengumumkan kepada masyarakat langkah tegas apa yang diambil pemerintahan demi mencegah peningkatan infeksi Covid-19.

Hal itu karena terjadi peningkatan jumlah kasus covid-19, maka Lee melanjutkan bahwa langkah-langkah yang lebih ketat akan berfungsi sebagai Circuit Breaker.

"Lewat aturan Circuit Breaker pemerintah Singapura kembali menyediakan anggaran 5,1 miliar dollar Singapura. Itu artinya ini kali ketiga pemerintah mengeluarkan anggaran dukungan bantuan dalam waktu kurang dari dua bulan," tulis Kompasianer Diponegoro melaporkan kondisi di Singapura.

Anggaran tersebut merupakan anggaran solidaritas, karena bertujuan untuk melindungi perekonomian masyarakat yang terhambat karena kebijakan circuit breaker. (Baca selengkapnya)

4. Pengalaman Mudik Paling Mengharukan di Tengah Pandemi Corona

Seperti buah simalakama, pilihan mudik atau tidak ternyata sama beratnya, apalagi di tengah pandemi seperti saat ini.

Kompasianer Musa Hasyim paham, jikapun ia mesti mudik, maka setibanya di kampung halaman, statusnya akan menjadi Orang Dalam Pengawasan (ODP). Ia akan dikarantina selama 14 hari setelah tiba di kampung halaman.

Namun, itu mesti ia lakukan karena tetap bertahan di tempat tinggalnya sekarang betul-betul terlalu banyak pengeluaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun