Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

[Populer dalam Sepekan] Insiden Asrama Papua | (Anak) Ibu Kota Baru | Kekeringan di NTT

26 Agustus 2019   07:07 Diperbarui: 26 Agustus 2019   21:15 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awalnya sejumlah kelompok organisasi masyarakat (ormas) mendatangi asrama mahasiswa Papua, Jumat (16/08/2019) di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur. Massa memadati halaman depan asrama mahasiswa sejak siang hingga malam hari.

Sebab, sebelumnya tersiar kabarkan bahwa ada mahasiswa Papua di asrama tersebut yang diduga mematahkan tiang bendera Merah Putih dan membuangnya ke selokan.

Juru bicara Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Surabaya Dorlince Iyowau, seperti dikutip dari kompas.com mengatakan, tentara masuk depan asrama disusul lagi Satpol PP lalu merusak semua pagar.

Atas kejadian inilah yang kemudian membuat begitu banyak aksi massa yang terjadi di beberapa wilayah di Papua seperti di Jayapura, Manowari, Sorong, dan beberapa wilayah di Indonesia.

Menanggapi insiden dan protes masyarakat Papua, Presiden Joko Widodo beserta Kapolri Jendral (Pol) Tito Karnavian dengan tegas akan menindak oknum warga dan aparat keamanan yang terlibat.

Tidak hanya itu, dalam pekan ini masih ada artikel menarik lainnya seperti bagaimana warga Palangkaraya menyikapi wacana pemindahan Ibu Kota hingga keluarnya Spider-man dari Marvel Cinematic Univrse (MCU).


Berikut 5 artikel terpopuler di Kompasiana dalam sepekan:

1. Merawat "Anak Perdamaian" dari Papua

Insiden yang terjadi di Surabaya, Malang, hingga Papua, menurut Kompasianer  Philip Manurung sebagai kado pahit bagi HUT Republik ini.

"Yang paling disesalkan adalah kemunduran dalam pemulihan kemelekatan (attachment) kita dengan saudara-saudara di kawasan paling Timur tersebut," lanjutnya.

Namun, bila dilihat dari pemahaman psikologis konflik secara general, sebenarnya berawal dari apa yang dilakukan Presiden sampai Gubernur atau Kepala Daerah setempat dengan meminta maaf bisa menjadi langkah awal.

Akan tetapi, tulis Kompasianer  Philip Manurung, permohonan maaf saja tidak cukup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun